10 Juni 2022
18:27 WIB
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA – Kalau umumnya komunitas-komunitas motor di dunia identik dengan kaum adam dengan rupa sangar, tapi tidak untuk komunitas vespa di Indonesia.
Belakangan, semakin banyak kaum wanita yang tergabung dalam berbagai klub vespa atau skuter. Dengan gayanya masing-masing, mereka menyatu dengan vespa-vespa klasiknya.
Keberadaan para ladies scooter Indonesia inilah yang menjadi pembeda dengan komunitas vespa dunia lainnya. Martin Stift, Vespa World Club Former President (2012-2021) pun menyoroti hal ini.
"Ini adalah hal yang spesial, di mana banyak wanita mengendarai Vespa di Indonesia. Terdapat perspektif tertentu mengenai negara berkembang dan negara dengan mayoritas Muslim," jelas Stift, seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/6).
Baca juga: Indonesia Siap Produksi Massal Sepeda Motor Listrik
"Ini adalah alasan lain yang harus kita tunjukkan bahwa hal itu tidak selalu hitam putih. Ini adalah komunitas di mana wanita dan pria bekerja dengan benar, bersama. Saling membantu yang merupakan sebuah gambaran baik," lanjutnya.
Pria yang menjabat sebagai presiden Vespa World Club selama 9 tahun tersebut mengatakan bahwa hal tersebut ia rasa penting. Menurutnya, ladies scooter menjadi sesuatu yang unik dan luar biasa di Indonesia.
"Anda tidak dapat membayangkan seberapa pentingnya untuk mendorong wanita di Eropa dan Amerika untuk pergi ke jalan dan mengatakan bahwa mereka juga bagian dari komunitas," kata Stift.
Selain itu, hal unik lain yang dia pandang dari komunitas vespa di Indonesia adalah rompi (vest) yang dikenakan. Menurutnya, ini adalah hal yang begitu berbeda jika dibandingkan dengan komunitas Vespa di Eropa dan Amerika Serikat.
Baca juga: YLKI Desak Grab Hentikan Penyewaan Otopet Listrik
"Mereka (komunitas Vespa Indonesia) juga menggunakan rompi. Di Eropa, komunitasnya hanya berkendara. Di Eropa dan Amerika, Anda tidak akan melihat itu (rompi) bersama dengan Vespa," kata pria asal Austria tersebut.
Selebihnya, Stift menilai budaya komunitas Vespa Indonesia memiliki kesamaan dengan komunitas Vespa di Inggris.
"Budaya dan jiwanya cukup sama dengan yang ada di Inggris. Seluruh Eropa diorganisir oleh klub Vespa dan klub lain, atau klub skuter. Di Inggris, sebagian besar adalah klub skuter dan anggotanya campuran, seperti di sini. Sehingga apa yang kami lihat di sini adalah sebagian besar klub skuter. Sebanyak 99% adalah klub skuter, tetapi hanya mengendarai Vespa," kata Stift.