c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

07 Desember 2020

08:16 WIB

Hati-hati Bun, Anak Bisa Masturbasi Sejak Kecil Lho!

Aktivitas masturbasi ternyata juga bisa terjadi pada anak-anak. Berbahayakah?

Editor: Satrio Wicaksono

Hati-hati Bun, Anak Bisa Masturbasi Sejak Kecil Lho!
Hati-hati Bun, Anak Bisa Masturbasi Sejak Kecil Lho!
Ilustrasi anak-anak. Shutterstock/dok

JAKARTA – Selama ini orang berpikir bahwa aktivitas masturbasi hanya dilakukan oleh remaja dan dewasa saja. Namun, ternyata masturbasi terjadi pada anak-anak, lho.

Hal tersebut dinamakan masturbasi infantil. Apakah masturbasi infantil itu? Berbahayakah bagi perkembangan anak?

Bahaya Masturbasi Pada Anak

Masturbasi pada masa kanak-kanak ditandai dengan stimulasi diri pada alat kelamin yang sering dikaitkan dengan gerakan yang tidak biasa. Tak seperti masturbasi pada orang dewasa, masturbasi infantil melibatkan sedikit atau tidak ada rangsangan genital. Itu mengapa, masturbasi infantil sulit didiagnosis.

"Masturbasi infantil sering mengalami misdiagnosis sebagai kejang bila tidak dievaluasi dengan baik. Jadi, sang anak sering kali terpaksa menjalani pemeriksaan yang tidak perlu atau bahkan mendapatkan pengobatan yang tidak dibutuhkannya," jelas dr. Atika, seperti dilansir dari klikdokter

Baca juga: Apakah Masturbasi Bisa Gantikan Seks?

Sayangnya penyebab masturbasi infantil sendiri belum sepenuhnya dipahami sampai saat ini. Namun, ada penelitian yang menemukan adanya kadar hormon estradiol yang lebih rendah pada anak-anak yang mengalaminya

“Tapi, subjek penelitiannya masih sedikit sekali, sehingga penelitian ini masih perlu dikuatkan dengan studi lain," ujarnya. 

Pada dasarnya, masturbasi infantil tidak membahayakan anak. Hanya saja, hal ini berkaitan dengan stigma yang dikhawatirkan orang tua.

Menurutnya, sampai saat ini disetujui masturbasi pada usia tersebut bisa dikatakan normal atau bukan akibat kelainan. Di samping itu, masturbasi infantil akan menghilang seiring bertambahnya usia anak. "Jadi, tidak perlu obat khusus," kata dr. Atika. 

Baca juga: Pornografi Bisa Jadi Sumber Belajar Soal Seks

Sementara, dari sudut pandang psikologi, Psikolog Gracia Ivonika mengatakan, ketika anak melakukan masturbasi sejak kecil, ia belum benar-benar memahami tentang apa yang dilakukan. 

"Saat anak mulai belajar mengenali bagian tubuhnya, anak dapat merasakan pleasure sensation pada area pribadi. Bagi anak yang masih kecil, ia mungkin memahaminya sebagai aktivitas layaknya bermain saja," Ivon, sapaannya.  

Dia menilai, pada anak-anak usia sekolah, hal tersebut umumnya dilakukan untuk meredakan ketegangan yang mereka rasakan. "Misalnya, karena masalah keluarga, sekolah, dan lain sebagainya,” sambungnya. 

Dengan demikian, sebaiknya orang tua memahami terlebih dahulu bahwa anak perlu dikenalkan kepada pendidikan seks sejak dini. Tentunya, disesuaikan dengan usia dan kapasitas pemahaman anak.

Cara Orang Tua Mengatasi Anak Masturbasi

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh para orang tua yang mengetahui anak-anaknya sudah melakukan masturbasi di usia TK hingga SD.

Baca juga: Lima Masalah Kesehatan Akibat Tidak Berhubungan Seks

Hindari Memarahi Langsung

Jika anak dimarahi, ia tidak akan benar-benar memahami dengan tepat dan bisa memicu permasalahan psikologis lainnya pada anak. Sebaliknya, orang tua perlu mengajak anak berbincang tentang perilaku masturbasinya tersebut. 

Dengan demikian, orang tua dapat memahami sudut pandang anak dalam melakukan masturbasi. Anak pun lebih terbuka untuk menerima arahan orang tua.

Baca juga: Mengenal Kondisi Blue Balls Pada Pria

Penjelasan Seputar Alat Kelamin

Tekankan bahwa aktivitas yang melibatkan area pribadi adalah sesuatu yang berharga dan perlu dijaga baik-baik. Bisa dicontohkan dengan pentingnya anak selalu pakai celana dan baju.

Berikan juga pemahaman pentingnya selalu menjaga kebersihan seputar alat kelamin dan tidak diperlihatkan kepada orang lain, kecuali saat bersama orang tua. 

Sebaiknya, anak diajarkan pendidikan seks dari orang tua yang berjenis kelamin sama dengan anak. Hal ini termasuk ketika memandikan atau memakaikan baju, terutama pada anak yang semakin besar. 

Baca juga: Benarkah Masturbasi Bisa Bantu Tidur?

Arahkan kepada Aktivitas Positif 

Orang tua dapat memberikan aktivitas lain yang positif dan membantu anak melepaskan ketegangan dan merasakan kesenangan. Misalnya, olahraga, menggambar, bermain clay, dan lain sebagainya. 

Bila perilaku masturbasi dan isu aktivitas seksual lainnya sudah berlangsung berlebihan dan mengganggu keseharian anak, orang tua disarankan untuk mengajak anak berkonsultasi dengan ahli, seperti dokter atau psikolog. (Satrio Wicaksono)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar