c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

EKONOMI

01 Februari 2023

20:34 WIB

Sri Mulyani Optimis Tarik Investasi di Tengah Tantangan Global

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai peluang Indonesia menarik investasi didukung beberapa faktor.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Sri Mulyani Optimis Tarik Investasi di Tengah Tantangan Global
Sri Mulyani Optimis Tarik Investasi di Tengah Tantangan Global
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Antara Foto/Aprillio Akbar

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis, tahun 2023 Indonesia akan bisa menarik investasi di tengah berbagai tantangan global. Hal ini didukung oleh kondisi fiskal yang sehat untuk memitigasi dampak pandemi covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi.

Kebijakan fiskal 2023, katanya, bertujuan untuk memberikan landasan yang kokoh bagi perekonomian. Antara lain melalui defisit yang adaptif pada pemulihan ekonomi yang berkelanjutan serta menghadapi ketidakpastian global. 

"Kementerian Keuangan tetap antisipatif, responsif, dan fleksibel dalam menanggapi ketidakpastian dengan tetap mencerminkan optimisme dan kehati-hatian," paparnya dalam agenda Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2).

Menurut Sri Mulyani, pemulihan ekonomi Indonesia terjadi tidak hanya lintas sektor saja, namun juga lintas region atau wilayah. Ia menyebut, pandemi telah memukul sektor pariwisata, transportasi, serta sektor-sektor lain. Namun, industri pariwisata, terutama hotel dan restoran, sekarang sudah pulih dan tumbuh dua digit. 

Demikian pula untuk wilayah, semua yang terkena dampak dari pandemi, juga sudah bangkit. Saat ini, semua wilayah menikmati pertumbuhan ekonomi. 

Baca Juga: RI Incar Potensi Ekonomi Dari Pembukaan Kembali China

Provinsi Bali, salah satu yang disebut, terdampak cukup parah karena pandemi covid-19, ternyata sekarang sektor pariwisatanya sudah mulai pulih. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah lain, seperti di Sumatra dan provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.

Selain pemulihan ekonomi terjadi, Sri Mulyani menyebut ada kualitas pertumbuhan ekonomi tersebut. Pemerintah mampu menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi tingkat pengangguran dari yang semula di angka 7% pada Agustus 2020, sudah di bawah 6% atau pada angka 5,8% pada Agustus 2022.

“Bagaimanapun, pertumbuhan ekonomi harus membuka peluang, menurunkan kemiskinan menjadi di bawah 1%, mengurangi stunting, serta menjaga inflasi. Semua itu berkat kerja keras semua pihak, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” tegasnya.

Sejalan dengan hal itu, ia menekankan ekonomi juga perlu responsif dengan berbagai perkembangan isu terkini seperti ESG (environmental, social and governance), ekonomi hijau, digitalisasi yang akan mendukung transformasi menuju ekonomi yang berkelanjutan. 

Dukung Destinasi Investasi
Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, pihaknya menyadari perlu upaya dan berkomitmen kuat untuk mendukung pemerintah dan dunia usaha di Indonesia agar mampu menjadi destinasi investasi para pemilik modal dan korporasi pengelola aset. 

Karena itu, melalui Mandiri Investment Forum, Bank Mandiri Group berharap calon investor memperoleh update informasi mengenai peluang investasi di Indonesia dan sederet reformasi kebijakan yang telah diperkenalkan pemerintah untuk menggaet para investor. Lewat forum ini, Bank Mandiri Group berkomitmen memberi kontribusi untuk terus memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko resesi global.

“Dunia bisnis juga harus adaptif dan segera merespon dengan baik berbagai perkembangan baru seperti transformasi teknologi, talent management, customer experience, dan isu terkait ESG seperti carbon print dan kepedulian terhadap keberlanjutan,” pungkas Darmawan.

Baca Juga: Lebihi Target, Realisasi Investasi 2022 Capai Rp1.207,2 Triliun

Senada, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan mengatakan, komitmen Bank Mandiri dalam membangun iklim investasi yang kondusif di Indonesia telah direalisasikan antara lain melalui keberadaan kantor luar negeri (KLN) Bank Mandiri. 

Saat ini kantor luar negeri Bank Mandiri berada di Shanghai (Tiongkok), Hongkong, Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), London (UK), Cayman Island dan Dili (Timor Leste). 

“Tak hanya memfasilitasi kepentingan korporasi Indonesia di luar negeri, kehadiran KLN Bank Mandiri ini juga berperan untuk menjembatani kebutuhan korporasi global yang telah ataupun akan berbisnis di Indonesia, misalnya melalui jasa advisory atau fasilitator perdagangan," kata Panji.

Salah satunya melalui pengembangan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri yang dapat memberikan solusi atas berbagai kebutuhan finansial dan transaksi nasabah korporasi bahkan UMKM secara lebih efisien, praktis dan aman. 

Panji menambahkan, forum investasi terbesar di Indonesia kali ini membahas beragam topik untuk merespon tantangan global, seperti dampak perlambatan ekonomi, kekuatan geopolitik serta peluang peluang yang dapat dikejar agar ekonomi dapat tetap tumbuh melalui berbagai turbulensi global.

Merespons berbagai tantangan global tersebut, lanjut Panji, berbagai strategi dan kebijakan akan ditempuh oleh otoritas kebijakan, dalam upaya menyeimbangkan antara stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan. 

"Kebijakan reformasi struktural juga akan berlanjut dengan fokus pada industri hilirisasi, transformasi perekonomian berbasis ESG serta sektor potensial seperti pariwisata, consumer sector dan electric vehicle," ungkap Panji. 

Ia menguraikan MIF 2023 rencananya akan menekankan mengenai kebijakan hilirisasi industri dan upaya peningkatan nilai tambah. Kebijakan hilirisasi industri merupakan bagian integral dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), misalnya terkait perkembangan baterai. 

Sejumlah panel juga akan membahas isu terkait ekosistem ESG, Green Economy, dan Electric Vehicle. MIF 2023 juga akan mendukung program Pemerintah dalam mengundang investor untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara. 

Menangkap Peluang Investasi
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan, Bank Mandiri melalui Mandiri Sekuritas juga telah menunjukkan peran yang signifikan dalam menarik investasi ke Tanah Air, melalui promosi berbagai peluang investasi, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia. 

”Kami sangat antusias dapat kembali menyelenggarakan MIF 2023 bersama Bank Mandiri. MIF merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan minat para investor lokal maupun asing untuk menumbuhkan bisnis dan investasi mereka di Indonesia secara berkelanjutan," katanya.

Baca Juga: Mandiri Investment Forum 2023 Bakal Digelar Awal Februari

Dalam MIF 2023, ia menuturkan Mandiri Sekuritas melalui sesi Site Visit dan Corporate Day menghadirkan lebih dari 150 investor, yang berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Hong Kong, Taiwan, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat, dengan total dana kelolaan sebesar sekitar US$12 triliun. 

Sektor-sektor yang hadir dalam acara ini beragam, antara lain: perbankan, konsumsi, teknologi, otomotif, properti, retail, telekomunikasi, kesehatan, dan konstruksi.

“Kami berharap MIF yang telah dilaksanakan selama 12 tahun berturut-turut dapat senantiasa menjadi salah satu pendukung pertumbuhan investasi lokal maupun asing di Indonesia serta perekonomian nasional secara umum,” pungkas Oki.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar