c

Selamat

Selasa, 7 Mei 2024

EKONOMI

24 Januari 2023

14:10 WIB

Mandiri Investment Forum 2023 Bakal Digelar Awal Februari

Mandiri Investment Forum 2023 hadirkan puluhan ribu peserta dan ribuan investor dengan total dana kelolaan US$12 triliun

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Mandiri Investment Forum 2023 Bakal Digelar Awal Februari
Mandiri Investment Forum 2023 Bakal Digelar Awal Februari
Dirut Mandiri Sekuritas Silva Halim, Dir. Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro dalam Pre Event MIF 2023, Selasa (24/1). Bank Mandiri/Dok

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bersama perusahaan anak, PT Mandiri Sekuritas akan kembali menggelar Mandiri Investment Forum (2023) pada tanggal 1 Februari 2023 mendatang. 

Forum investasi tahunan terbesar yang mengusung tema "Prevailing Over Turbulence" ini diproyeksi akan diikuti lebih dari 20 ribu peserta dari dalam dan luar negeri. Termasuk, lebih dari 500 investor asing yang akan turut menghadiri MIF 2023 secara hybrid

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan mengatakan, forum ini adalah forum berskala internasional yang sangat strategis untuk memahami bagaimana kondisi ekonomi global dan Indonesia terkini, serta strategi bisnis ke depan.

 MIF 2023, lanjut Panji, sejalan dengan optimisme Indonesia untuk tetap tumbuh kuat dan mampu mengarungi berbagai tantangan di tengah turbulensi ekonomi global saat ini.

 "Forum ini sekaligus menjadi ajang sinergi dan kolaborasi yang baik antara investor, pelaku usaha, dan pemangku kebijakan dalam menangkap peluang pertumbuhan dan investasi yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ribuan investor lokal dan internasional juga akan turut menghadiri MIF 2023 secara offline maupun daring," ujar Panji di Jakarta, Selasa (24/1). 

Riset Office of Chief Economist Bank Mandiri pun memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 masih akan cukup resilien mencapai 5,04%, di tengah meningkatnya risiko global. 

Sementara pada tahun 2020, GDP Indonesia anjlok dengan mencatat minus 2,07%. Pada 2021 tumbuh menjadi 3,69% dan pada 2022 kembali tumbuh dan diperkirakan sebesar 5,17%. 

Dalam merespon beragam tantangan global, kata Panji, berbagai strategi dan bauran kebijakan telah dan akan terus dijalankan oleh pemerintah, otoritas moneter, dan perbankan sebagai upaya mendorong perekonomian nasional pasca pandemi covid-19 dan menjaga stabilisasi sistem keuangan. 

Strategi bisnis dan reformasi struktural juga akan dijalankan untuk mendukung sektor industri yang potensial, seperti pariwisata, consumer sector, dan electric vehicle

"Topik-topik yang menarik ini akan dibahas secara detail pada acara puncak MIF, Macro Day pada tanggal 1 Februari 2023 mendatang," imbuhnya. 

Baca Juga: Bank Mandiri Dorong Keran Investasi Lewat MIF 2022

Bahas Hilirisasi
Panji menjelaskan, MIF 2023 akan menekankan mengenai kebijakan hilirisasi industri dan upaya peningkatan nilai tambah. Kebijakan hilirisasi industri sendiri merupakan bagian integral dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), misalnya terkait perkembangan baterai. 

Selain itu, sejumlah panel juga akan membahas isu terkait ekosistem Environmental, Social and Governance (ESG), Green Economy, dan Electric Vehicle

Tak sampai di situ, dia menambahkan, MIF 2023 turut mendukung program Pemerintah dalam mengundang investor untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN). 

Sementara itu, Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Silva Halim menuturkan bahwa pihaknya turut antusias dapat kembali menyelenggarakan MIF 2023 bersama Bank Mandiri. 

Sebab, menurutnya, MIF merupakan wujud dari komitmen perusahaan untuk memberikan layanan yang lebih baik bagi para investor lokal maupun asing, berupa akses informasi lengkap yang dapat membantu menavigasi pertumbuhan bisnis lebih kuat dan berkelanjutan di Indonesia. 

"Untuk MIF 2023, Mandiri Sekuritas melalui sesi Site Visit dan Corporate Day akan menghadirkan lebih dari 150 investor, yang berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Hong Kong, Taiwan, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat, dengan total dana kelolaan sebesar sekitar US$12 triliun,” ungkap Silva. 

Pihaknya pun berharap MIF dapat menjadi salah satu pendukung pertumbuhan investasi lokal maupun asing di Indonesia, dan perekonomian nasional secara umum. 

Baca Juga: MIF 2022 Hadirkan Ribuan Investor Dengan Total Dana US$4 Triliun

Pembicara dan Rangkaian Acara
Sekadar informasi, MIF 2023 akan menghadirkan pembicara-pembicara global terkemuka di bidang ekonomi makro, kebijakan publik, geopolitik, dan investasi. Di antaranya, Maurice Obstfeld, Professor of Economics, University of California, Berkeley and Chief Economist of IMF (2015-2018). 

Kemudian, Jeffrey A. Frankel, James W. Harpel Professor of Capital Formation and Growth, Harvard University's Kennedy School; Farah Pandith, Foreign Policy Strategist and Advisor to the US Secretary of State (2009-2017). 

Lalu, Sir Ivan Rogers (KCMG), The UK Permanent Representative to the EU (2013-2017); dan Lee Dong Chan, Director, BlackRock (Singapore) Limited. 

MIF 2023 juga akan menghadirkan Pejabat Pemerintah dan Otoritas Kebijakan lainnya, antara lain Menko Bidang Kemaritian dan Investasi Luhut B. Pandjaitan; Menteri BUMN Erick Thohir; Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati; Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo; Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia; serta Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Rangkaian MIF 2023 dimulai pada 30 Januari dengan site visit dan corporate day, di mana para investor dapat melihat dan berdiskusi langsung dengan perusahaan terpilih. Event ini akan mempertemukan secara online listed companies dengan investor institusi baik domestik maupun internasional. 

MIF 2023 kemudian akan dilanjutkan dengan Macro Day yang merupakan forum utama ajang ini pada tanggal 1 Februari 2023. 

Pada hari berikutnya, tanggal 2 Februari 2023, juga akan diselenggarakan event ‘Investment Day’ bekerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM. 

Event ini akan mempertemukan para investor prospektif dengan Kementerian Investasi untuk dapat berdiskusi lebih intens dan berkomunikasi, sehingga diharapkan dapat mendukung upaya menarik dan meningkatkan investasi masuk ke Indonesia. 

Adapun, topik yang dibahas dalam Investment Day adalah Peluang Investasi di Ibu Kota Negara dan Peluang Investasi pada Energi Baru Terbarukan atau Renewable Energy

Sebelumnya, Mandiri Investment Forum telah digelar selama beberapa tahun dengan mengangkat berbagai tema. Gelaran pertama diadakan pada 2015.

Pada 2015 mengangkat tema "Pushing the Structural Reform". Selanjutnya, "Optimizing Private Sector and Local Government Contribution" (2016), "Reviving Private Investment" (2017), "Reform and Growth in the Political Years" (2018), "Indonesia: Invest Now!" (2019), "Advancing Investment-Led Growth" (2020),  "Reform after the Storm" (2021) dan "Recapturing the Growth Momentum" (2021).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar