c

Selamat

Rabu, 8 Mei 2024

EKONOMI

29 Desember 2022

13:27 WIB

2023, BTN Targetkan Penyaluran KPR FLPP dan Tapera 182.250 Unit

Target KPR FLPPd dan Tapera dipatok BTN karena backlog perumahan masih sangat tinggi, mencapai 12,75 juta unit.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

2023, BTN Targetkan Penyaluran KPR FLPP dan Tapera 182.250 Unit
2023, BTN Targetkan Penyaluran KPR FLPP dan Tapera 182.250 Unit
Ilustrasi. Warga melintas di salah satu kompleks perumahan bersubsidi di Pandeglang, Banten, Senin (11/7/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menargetkan penyaluran KPR FLPP dan Tapera sepanjang tahun 2023 sekitar 182.250 unit senilai Rp27,337 triliun. Target tersebut diasumsikan dengan harga rumah sekitar Rp150 juta per unit. 

“Kami optimistis dapat mencapai target penyaluran pembiayaan untuk KPR subsidi tersebut seiring dengan masih tingginya permintaan rumah khususnya bagi rumah subsidi di Indonesia. Apalagi, backlog perumahan saat ini masih sangat tinggi mencapai 12,75 juta unit,” ujar Direktur Consumer BTN, Hirwandi Gafar dalam keterangan resmi, Kamis (29/12). 

Hirwandi mengatakan, dari jumlah target BTN tersebut, KPR FLPP masih mendominasi sebanyak 176 ribu unit atau sekitar 80% dari kuota FLPP pemerintah yang sebanyak 220 ribu unit di tahun 2023. 

Sementara untuk pembiayaan Tapera, dia berharap bisa mencapai 6.250 unit atau sekitar 62,5% dari target penyaluran KPR Tapera sebanyak 10 ribu unit di tahun depan. 

“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah dan BP Tapera atas kerja sama yang terjalin dengan baik selama ini dalam rangka menyediakan hunian subsidi yang layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah melalui KPR Sejahtera FLPP dan Pembiayaan Perumahan Tapera,” tegasnya. 

Baca Juga: Simak! Ini Cara Tebus Rights Issue BBTN

Menurut Hirwandi, dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama KPR Sejahtera FLPP dan Pembiayaan Tapera ini, BTN sebagai bank fokus perumahan, dapat terus bersinergi mewujudkan kepemilikan rumah yang berkualitas dan terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 

Oleh karena itu, diperlukan adanya alokasi kuota agar penyaluran dan kualitas hunian dapat berjalan lebih optimal. 

“Semoga pelayanan BP Tapera kepada seluruh stakeholder perumahan yang hingga saat ini telah diberikan dengan baik, dapat terus ditingkatkan dan selanjutnya bersama-sama kita dapat menyukseskan Program Satu Juta Rumah,” kata Hirwandi. 

Sementara itu, Komisioner BP Tapera, Adi Setianto menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh mitra kerja BP Tapera untuk pencapaian tahun 2022. 

Dia menuturkan, berkat dukungan dari Bank penyalur dan pengembang perumahan subsidi, BP Tapera mampu menutup kinerja tahun anggaran 2022 dengan hasil optimal. 

“Dari target pemerintah berdasarkan RPJMN 2020–2024 sebesar 200 ribu mampu dipenuhi. Bahkan, BP Tapera membuktikan bisa merealisasikan target optimalisasi dari Kementerian Keuangan untuk realisasi FLPP 100% sebesar 226 ribu unit,” ungkapnya. 

Baca Juga: Ragu Hati Beli Properti Jelang Resesi

Adapun selama tahun 2022, BP Tapera mencatat BTN menjadi bank dengan dengan kontribusi penyaluran FLPP tertinggi. Kemudian, disusul BTN Syariah dan BNI. 

Untuk kategori bank dengan pertumbuhan tertinggi secara tahunan (year on year/yoy), juga tetap dipegang oleh BTN. Selanjutnya, diikuti BRI dan BTN Syariah. 

Sedangkan untuk kontribusi penyaluran pembiayaan Tapera tertinggi, masih diraih oleh BTN. Lalu, disusul BTN Syariah dan BRI. 

Untuk menyambut tahun 2023, Adi mengingatkan, bank penyalur dan pengembang perumahan untuk tetap menjaga kualitas walaupun dikejar target penyaluran. 

“Tahun 2023, kualitas dan ketepatan sasaran tetap menjadi fokus utama karena setiap per triwulan BP Tapera akan melakukan evaluasi guna melihat efektivitas komitmen di setiap bank serta menilai seluruh bank termasuk dari sisi keterhunian dan dokumen ketepatan sasaran,” pungkasnya. 

Gandeng 40 Bank
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan BP Tapera berkomitmen meningkatkan pembiayaan perumahan pada 2023. 

Komitmen tersebut dilakukan melalui perjanjian kerja sama dengan 40 bank tentang penyaluran dana Fasilitas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang ditandatangani pada Rabu (28/12) di Ruang Pendopo, Kementerian PUPR. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan, Pemerintah sangat memperhatikan pemenuhan hunian terutama bagi MBR. 

Di sisi lain, kemampuan bantuan pembiayaan perumahan dari pemerintah masih memiliki keterbatasan. 

“Harapan pemerintah nantinya, sumber pendanaan FLPP tidak bergantung pada APBN semata. Untuk tahun 2023, diharapkan BP Tapera secara bertahap mulai memperluas kepesertaannya kepada seluruh peserta mandiri dan melakukan sosialisasi lebih masif untuk lebih memperkenalkan skema pembiayaan perumahan kepada masyarakat,” kata Zainal Fatah. 

Baca Juga: Program Bantuan Pembiayaan Perumahan PUPR Capai 1,99 Juta Unit

Empat puluh bank tersebut terdiri dari 7 bank nasional dan 33 Bank Pembangunan Daerah (BPD).  

Adapun untuk Bank Nasional terdiri dari BTN, BTN Syariah, BNI, Mandiri, BRI, BSI dan Bank Mega Syariah. Sedangkan 33 BPD terdiri dari Bank BJB, Bank Sulawesi Selatan, Sumsel Babel, Jambi, BJB Syariah, Sulawesi Selatan Syariah, Riau Syariah, Sumsel Babel Syariah, Kalimantan Barat, Nagari, Kalimantan Selatan Syariah, DKI, Jatim Syariah. 

Kemudian Bank NTB Syariah, Sumut Syariah, Kalimantan Timur, Kalsel, Kalimantan Tengah, Sumut, Jambi Syariah, Aceh Syariah, NTT, Nagari Syariah, Jawa Timur, Kalimantan Barat Syariah, Kaltimtara Syariah, DKI Syariah, Jawa Tengah, Yogya, Sulawesi Tengah, Papua, Jateng Syariah dan Sulawesi Utara dan Gorontalo. 

Selain itu, dilaksanakan juga perjanjian kerja sama antara BP Tapera dengan 22 bank penyalur untuk pembiayaan Tapera.  

Bank tersebut, yaitu BTN, BTN Syariah, BRI, BJB, BSI, BNI, Mandiri, BPD Sumatra Utara, BPD Sumatra Utara Syariah, BPD Sumatra Barat, BPD Sumatra Barat Syariah, BPD Kaltimtara, Bank Sumsel Babel, Bank Sumsel, Babel Syariah, Bank Kalsel. 

Kemudian Bank Kalsel Syariah, Bank Kalbar Syariah, Bank Jambi, Bank Jambi Syariah, Bank Papua, Bank Sulselbar dan Bank NTT.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar