13 Juli 2022
15:02 WIB
Penulis: Tristania Dyah Astuti
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Jalan-jalan ke Banten belum afdol jika tidak mencicipi kuliner khas dari provinsi yang sering disebut sebagai Tanah Jawara ini. Salah satunya kuliner yang perlu dicoba adalah rabeg, seperti semur daging namun kaya rempah dan rasanya pedas.
Makanan ini dulunya adalah makanan favorit Sultan Maulana Hasanuddin, seorang raja di Banten. Rabeg pun sering dijadikan sajian untuk para raja. Namun sebenarnya kuliner rabeg merupakan makanan yang terinspirasi dari menu kuliner tanah Arab.
Dikutip dari Kemdikbudristek, ketika Raja Banten Sultan Maulana Hasanuddin naik haji, kota pelabuhan yang pertama didarati di tepi Laut Merah adalah Rabiq (juga dieja sebagai Rabigh).
Rabiq adalah sebuah kota kuno yang sebelumnya bernama Al Johfa. Pada awal abad ke-17, kota ini hancur karena ombak, dan dibangun kembali menjadi kota indah dengan nama baru Rabiq. Sultan Banten sangat terkesan dengan keindahan kota itu.
Baca juga: Kenyangnya Berwisata Kuliner Di Jepara
Kala itu, Beliau sempat bersantap dengan lahap di kota itu setelah berminggu minggu mengarungi samudra. Ternyata kuliner-kuliner di sana mencuri perhatian sang raja.
Sepulangnya raja ke tanah air, Sultan menitahkan juru masak istana untuk memasak daging kambing untuk mengobati kerinduannya akan kuliner khas Timur Tengah itu.
Karena tidak ada yang tahu bagaimana cara memasak kambing seperti di Tanah Suci, juru masak pun mereka-reka sendiri masakan kambing yang khas. Ternyata, Sultan sangat menyukainya.
Seiring berjalannya waktu resep masakan khas itu “bocor” ke masyarakat, dan menjadi sajian yang digemari. Hingga kini, rabeg pun menjadi kuliner populer yang wajib hadir di setiap perhelatan.
Kuliner Timur Tengah memang identik dengan daging kambing atau domba sehingga rabeg diolah dengan bahan utama daging kambing, meskipun bisa dengan daging sapi.
Baca juga: Kuliner Nusantara Dalam Web Series "Kuliner Indonesia Kaya"
Di Banten, umumnya bahan utama rabeg adalah daging kambing dan jeroan, dari sinilah sumber cita rasa rabeg yang sangat gurih dengan tekstur yang kental. Rasanya semakin sedap dan autentik karena campuran rempah-rempah seperti lengkuas, jintan, daun salam, jahe, biji pala, lada, kayu manis, dan cabai.
Cara membuatnya pun tidak sulit, pertama rebus daging kambing beserta bumbu yang sudah dihaluskan, yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabe, jahe, merica, dan sedikit biji pala.
Kemudian masukan juga rempah-rempah seperti daun salam dan kayu manis untuk menghilangkan aroma daging kambing. Jika sudah matang dan cukup empuk, masukan garam dan penyedap rasa serta gula merah.
Gula merah ini pula yang membuat tekstur rabeg menjadi lebih kental dengan rasa yang imbang antara manis dan asin. Tidak lupa untuk memasukkan potongan cabai rawit untuk memberikan sensasi rasa pedas. Masak kembali hingga sedikit mengental dan empuk.
Sajikan rabeg dengan nasi, acar dan kerupuk emping membuat sajian ini sangat cocok untuk menu makan siang. Rabeg kini mudah ditemukan di resto-resto di Banten dengan harga yang bervariasi.