05 Agustus 2022
19:07 WIB
Penulis: Gema Bayu Samudra
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Ada yang berbeda ketika melancong ke Pantai Kedung Tumpang di Tulungagung, Jawa Timur. Tak seperti pantai pada umumnya, di Kedung Tumpang para wisatawan tidak akan menemukan bibir pantai yang berupa pasir putih. Lantaran, tebing dan bebatuan karang lah yang menjadi pembatas langsung dengan perairan.
Dari atas tebing, wisatawan akan menikmati pemandangan ganasnya ombak laut selatan yang menabrak batu-batu karang. Menariknya, ada sebuah kolam alami yang berada di tepi bebatuan karang. Kolam ini merupakan cekungan yang terisi dari hantaman air laut ketika pasang.
Cekungan ini terbentuk dari terjangan air laut yang menghantam ke batu karang, sehingga bentuknya seperti menyerupai sebuah kolam. Soal kedalaman, kolam-kolam ini terbilang bervariasi. Ada yang setinggi orang dewasa, ada juga yang cetek.
Kolam-kolam ini sering dijadikan lokasi para wisatawan untuk berenang atau hanya sekadar bermain air. Para wisatawan dilarang berenang ke pantai atau laut lepas, karena ombak dan arus pantai ini begitu besar.
Baca juga: Pintu Wisman Dibuka, Tabanan Kembali Berdenyut
Ketentuan untuk berenang di kolam ini pun diperbolehkan saat air sedang surut, biasanya saat pagi hari. Kalau air sedang pasang, ombak begitu besar dan bisa-bisa menghantam wisatawan ketika berada di kolam alami, hal ini sangatlah berbahaya.
Soal kejernihan kolam-kolam ini tidak perlu diragukan lagi. Saking jernihnya, dasar kolam dapat terlihat dengan jelas dan warna kolam ini tampak seperti berwarna biru kehijauan. Melihat kelebihan ini, tidak sedikit wisatawan yang berfoto di sekitaran kolam.
Sebelum menikmati kolam alami Pantai Kedung Tumpang ini, wisatawan harus berjalan kaki sekitar 20 menit mulai dari setelah masuk kawasan wisata Pantai Kedung Tumpang. Akses atau jalan yang ditawarkan terbilang cukup sulit.
Wisatawan harus menuruni tebing yang agak curam dan ada yang mencapai kemiringan hingga 45 derajat, serta lebar jalan pun tidak luas, hanya jalan setapak. Maka dari itu, di bagian tertentu telah disediakan tali untuk berpegangan saat turun.
Baca juga: Jalur Selatan Tetap Menawan
Menimbang hal ini, sebenarnya untuk mengurangi risiko tergelincir atau kecelakaan saat trekking, wisatawan harus menggunakan alas kaki yang mumpuni. Minimal tidak licin dan bisa mencengkeram langkah kaki dengan baik. Penggunaan alas kaki ini juga untuk mengurangi risiko terpeleset saat berada di tebing batu dan seputar kolam, mengingat kondisinya yang licin.
Setelah merasakan trekking yang cukup berat, hingga menikmati kolam alami Pantai Kedung Tumpang. Ada aktivitas lainnya yang bisa dilakukan wisatawan, yaitu berfoto di spot ayunan dengan latar belakang Pantai Kedung Tumpang.
Bagi pemburu foto instagramable, bisa mencoba berfoto di spot ayunan ini. Untuk fasilitas yang ada di sini terbilang sangat minim, hanya ada warung makan, toilet dan penginapan.