15 September 2023
15:05 WIB
Penulis: Erlinda Puspita Wardani
Editor: Rheza Alfian
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras selama Januari-Agustus 2023 yang mencapai 1,59 juta ton, terdiri dari Semi-milled atau Wholly milled rice sebanyak 1,4 juta ton (88,5%), lalu broken rice sebanyak 174 ribu ton (10,93%), basmati rice sebanyak 3,8 ribu ton (0,24%), fragrant rice sebanyak 3,42 ribu ton (0,22%), glutinous rice sebanyak 1,3 ribu ton (0,08%), dan lainnya 211 ton (0,01%).
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, impor terendah selama 2023 terjadi pada Maret yaitu sebesar 0,06 juta ton dan tertinggi pada Juli sebanyak 0,27 juta ton.
Adapun negara asal impor beras terbanyak dari Thailand dengan volume 802 ribu ton atau 50,36% dari total impor beras.
“Negara pengimpor beras terbesar kedua ada dari Vietnam 674 ribu ton (42,33%), India 66 ribu ton (4,16%), Pakistan 45 ribu ton (2,85%), dan lainnya 5 ribu ton (0,30%),” ujar Amalia dalam konferensi pers Rilis BPS, Jumat (15/9).
Sebelumnya, Perum Bulog menyatakan akan merampungkan sisa impor beras 400 ribu ton sebelum akhir tahun 2023. Dirut Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) menyampaikan, di 2023 pihaknya ditugaskan untuk mengimpor beras total sebanyak 2,3 juta ton.
Baca Juga: Produksi Beras 2024 Ditargetkan Naik Jadi 55,42 Juta Ton
Jumlah tersebut adalah 2 juta ton penugasan 2023 dan 300 ribu ton adalah sisa penugasan impor 2022. Hingga awal September 2023 telah terealisasi impor beras 1,6 juta ton. Impor beras ini ditujukan sebagai pengisian Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Amalia juga bilang, untuk impor beras periode Januari-Agustus 2023 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
“Dapat kami sampaikan bahwa impor beras Januari sampai Agustus 2023, mengalami kenaikan cukup tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” tutur Amalia.
Impor jagung dan gandum juga naik
Tak hanya impor beras yang naik, Amalia juga membeberkan ada kenaikan impor pada komoditas jagung dan gandum yang masing-masing mengalami kenaikan 25,5% dan 5,11%.
“Ini kita juga mengalami kenaikan impor jagung dan gandum masing-masing 25,5% untuk jagung dan 5,11% untuk gandum,” ucapnya.
Baca Juga: Kementan Optimis Produksi Beras Cukup Hingga Akhir Tahun
Impor jagung tercatat naik drastis pada Agustus 2023 yaitu 611,3% (mtm) dibandingkan bulan lalu, atau sebanyak 202,2 ribu ton.
“Paling banyak kita impor jagung itu berasal dari Brazil, kedua dari Argentina. Ini dua negara asal impor utama jagung,” ungkap Amalia.
Meski demikian, terjadi penurunan impor beberapa komoditas pangan pada Januari-Agustus 2023, yaitu impor tepung gandum dan meslin turun sebesar 28,70% (yty).
Impor bawang putih juga turun, pada bulan agustus 2023 tercatat 64,2 ribu ton atau turun 0,53% (mtm) dari bulan lalu.