c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

09 Juni 2023

09:10 WIB

OJK Ungkap Alasan Kredit Perbankan April Tumbuh Lebih Rendah

OJK menyebut perlambatan pertumbuhan kredit perbankan di bulan April merupakan siklus seasonal yang biasa terjadi di awal tahun.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

OJK Ungkap Alasan Kredit Perbankan April Tumbuh Lebih Rendah
OJK Ungkap Alasan Kredit Perbankan April Tumbuh Lebih Rendah
Ilustrasi kredit perbankan. Shutterstock/dok

JAKARTA - Kredit perbankan April 2023 tercatat tumbuh 8,08% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp6.464 triliun. Meski tumbuh, namun angka tersebut terhitung lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada periode bulan Maret 2023 yang mencapai hingga sebesar 9,93%.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan bahwa perlambatan pertumbuhan kredit perbankan di bulan April merupakan siklus seasonal yang biasa terjadi di awal tahun.

"Secara siklus (seasonal), pertumbuhan kredit di awal tahun cenderung menurun, dengan pertumbuhan kredit di bulan April umumnya lebih rendah dibandingkan bulan Maret, kecuali pada tahun 2022 karena dipengaruhi oleh pulihnya aktivitas masyarakat setelah pandemi," kata Dian kepada wartawan, dikutip Jumat (9/6).

Selain karena faktor seasonal, sambung Dian, penyebab melandainya pertumbuhan kredit juga dipengaruhi permintaan kredit yang masih tumbuh terbatas.

"Penyesuaian kebijakan stimulus covid dari across the board menjadi targeted secara tidak langsung juga memengaruhi perlambatan permintaan kredit, karena masih adanya ketidakpastian terkait risiko kredit," imbuhnya.

Baca Juga: OJK: Kredit Perbankan April 2023 Tumbuh 8,08% YoY

Menurut Dian, bank masih memiliki ruang untuk melakukan revisi Rencana Bisnis hingga akhir Juni. Namun saat ini, target penyaluran kredit bank dipandang masih sesuai dengan proyeksi.

"Target penyaluran kredit bank kami pandang masih sesuai dengan proyeksi," ujarnya.

Di sisi lain, OJK mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus berupaya mendorong ekspansi kredit perbankan melalui kerja sama dengan lembaga lainnya melalui program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk memperluas akses keuangan masyarakat di daerah.

Langkah ini diharapkan bisa mendorong perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan UMKM, pengembangan ekonomi daerah, dan penguatan sektor ekonomi prioritas.

"OJK bekerja sama dengan lembaga lainnya melalui program TPAKD, terus berusaha meningkatkan perluasan akses keuangan masyarakat di daerah yang bisa mendorong perekonomian masyarakat," ujarnya.

Sekadar informasi, sampai dengan 31 Mei 2023, telah terbentuk 492 TPAKD di 34 provinsi dan 458 kabupaten/kota. Jumlah TPAKD tersebut setara dengan 89,30% dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Perlambatan Kredit Baru
Sementara itu, terkait perlambatan kredit baru, Dian mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor utama yang memengaruhi perlambatan kredit baru.

Pertama, suku bunga yang cenderung naik. Kedua, perlambatan ekonomi global. Ketiga atau yang terakhir, penurunan harga komoditas.

Meski demikian, OJK meyakini bahwa target pertumbuhan kredit tahun 2023 masih dapat tercapai. Hal itu mempertimbangkan kondisi ekonomi tetap stabil, namun tetap memperhatikan faktor-faktor signifikan.

Faktor-faktor tersebut antara lain dampak persiapan dan pelaksanaan pemilu, di mana pada umumnya permintaan kredit konsumsi dan KMK akan meningkat, serta upaya masif dan kolaboratif antar Lembaga dalam mendorong berkembangnya UMKM.

Baca Juga: Kinerja Perbankan Domestik Diyakini Stabil dan Terjaga

Mengutip dari laporan survei penawaran dan permintaan pembiayaan perbankan April 2023, penyaluran kredit baru oleh perbankan pada April 2023 terindikasi tumbuh terbatas dibanding Maret 2023.

SBT penyaluran kredit baru pada April 2023 tercatat sebesar 68,9%, tumbuh positif meski tidak setinggi SBT pada bulan sebelumnya sebesar 94,6%.

Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut, antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.

Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan II-2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan meningkat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar