c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

27 Januari 2023

15:52 WIB

LSD Serang Ribuan Sapi Di Boyolali

Kasus LSD menyerang kebanyakan hewan ternak sapi potong. Sedangkan PMK yang diserang hewan ternak jenis sapi perah.

Editor: Rikando Somba

LSD Serang Ribuan Sapi Di Boyolali
LSD Serang Ribuan Sapi Di Boyolali
Ilustrasi petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menyuntikkan vaksin kepada sapi ternak. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

BOYOLALI- Setelah penyakit mulut dan kuku (PMK) menjadi momok terhadap sapi peliharaan, kini kasus penyakit "Lumpy Skin Disease" (LSD) yang menyebabkan banyak benjolan, menyerang di  beberapa wilayah. Di Boyolali, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten itu menyebutkan, jumlah kasus suspek LSD yang menyerang terutama hewan ternak sapi potong di Boyolali mencapai 1.007 ekor yang terjangkit. 

Akibat kasus LSD ini, belum ada hewan ternak sampai mati.

“Per tanggal 26 Januari 2023, bertambah 151 ekor,” papar   Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati, di Boyolali, Jumat (27/1). 

Lusia menjelaskan, jumlah sapi yang suspek LSD di Boyolali tersebut tersebar di 75 desa dari 16 kecamatan. Sebagian besar di Boyolali bagian Utara antara lain di wilayah Kecamatan Wonosamodro, Wonosegporo, kemusu, Kemusu, dan Juwangi.

Baca juga: Sapi Bali Bisa Jadi Penghasil Daging Premium

Sedangkan, 32 ekor sapi di antaranya, dinyatakan positif terjangkit penyakit LSD berdasarkan uji laboratorium dan ternak yang sudah sembuh LSD sebanyak 22 ekor. Sisa yang masih suspek LSD sebanyak 985 ekor

Kasus LSD tersebut kebalikan dari kasus penyakit mulut dan kuku (PMK). Kasus LSD menyerang  kebanyakan hewan ternak sapi potong. Sedangkan PMK yang diserang hewan ternak jenis sapi perah. LSD merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus dan menyerang hewan ternak sapi dan kerbau melalui gigitan vector seperti nyamuk, lalat dan caplak.

Namun, Disnakkan sudah melakukan penanganan dengan cara pengobatan kepada hewan ternak yang sakit dan dilakukan vaksinasi sapi yang sehat untuk mencegah penularan penyakit itu.  


Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakkan Boyolali dokter hewan Afiany Rifdania mengatakan kasus suspek LSd di Boyolali memang terus bertambah dibandingkan saat awal ditemukan di Andong pada tanggal 28 Oktober 2022. Hingga sekarang sudah mencapai 1.007 ekor hewan ternak. Sedangkan, yang posistif LSD 32 ekor.

Cara Penyembuhan

Dikutip dari Antara, penanganan virus LSD berbeda dengan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Pengobatan sapi kasus LSD harus diulang setelah 10 hari. Kalau kasus PMK pengobatan ulang di hari ketiga. LSD merupakan penyakit infeksius hewan ternak sapi dan kerbau yang disebabkan oleh virus Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang masuk dalam genus Capripoxvirus.

Masyarakat harus mengikuti prosedur tersebut hingga sapi sembuh. Jika peternak mengikuti prosedur yang diberikan petugas, Insya Allah dua kali pengobatan ternak sudah sembuh atau kondisi luka sudah mengering dan kulitnya kembali normal.

Baca juga: Diduga Terkena ASF, Sudah 233 Babi Mati Mendadak Di NTT

Diserukan kepada peternak,  selain tetap menjaga kebersihan dboyoi kandang juga memberikan pakan ternak bergizi dan baik. Ini adalah kunci pemulihan ternak yang sakit. Peternak tidak perlu menunggu pengobatan hingga tiga atau empat kali sudah sembuh.

"Peternak harus menunggu dengan sabar mengikuti prosedur pengobatan yang diberikan ternak akan cepat sembuh," kata drh Afiany.

Terhadap pentyakit ini, peternak sapi di Kota Serang Banten mengantisipasi. Ini dilakukan dengan pemberian vitamin dan antibiotik pada hewan serta melakukan pembersihan kandang.

Asisten Penggemukan Sapi PD Perumda Dharma Jaya DKI Jakarta, Satino di Curug, Kota Serang, Kamis, mengatakan, Balai Karantina Cilegon dan Dinas Pertanian Kota Serang serta Provinsi Banten sudah menyampaikan informasi terkait adanya virus LSD yang sudah merebak di daerah Jawa Timur. 

"Kita diimbau dan dituntut untuk mengantisipasi virus LSD agar tidak masuk ke sini," kata Satino.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar