c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

02 Februari 2023

20:21 WIB

Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT Di 2022 Lampaui Target

Sebanyak 223 MW Pembangkit Listrik Tenaga EBT telah mencapai tahap Commercial Operation Date pada 2022 lalu.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT Di 2022 Lampaui Target
Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT Di 2022 Lampaui Target
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga EBT. PLTB Sidrap di Lainungan dan Mattirotasi, Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. gmaps/dok

JAKARTA - Pengembangan kapasitas pembangkit listrik dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT) sepanjang tahun 2022 berhasil melampaui target yang telah ditetapkan. Hal ini menjadi cerminan upaya percepatan transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) selambatnya 2060.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menerangkan sepanjang 2022, realisasi kapasitas terpasang pembangkit EBT mencapai 12.557 MW atau melampaui target 12.529 MW.

"Dari jumlah itu, 8.680 MW merupakan PLT EBT on grid atau tersambung dengan jaringan listrik PLN, dan selebihnya atau 3.877 MW adalah PLT EBT off grid," kata Dadan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (2/2).

Baca Juga: Kendaraan Listrik Dianggap Tak Sepenuhnya Ramah Lingkungan

Secara rinci, sebanyak 12.557 MW kapasitas PLT EBT terpasang tahun 2022 itu terdiri atas pembangkit listrik tenaga bayu 154,3 MW, pembangkit listrik tenaga surya 271,6 MW, PLT Bioenergi 3.086 MW, PLT Panas Bumi 2.355,4 MW, serta PLTA dengan kapasitas 6.688,9 MW.

Dadan juga menjelaskan sepanjang tahun lalu, sebanyak 223 MW Pembangkit Listrik Tenaga EBT telah mencapai Commercial Operation Date (COD), salah satunya ialah PLTP Sorik Marapi Unit 3 dengan kapasitas 62,8 MW.

"Kemudian lainnya adalah PLT Biomassa PTPN IV 2,6 MW, PLTM Madong 11,4 MW, dan PLTS Selayar berkapasitas 1,3 MW," ungkapnya.

Untuk tahun 2023 ini, Kementerian ESDM mematok proyeksi kapasitas pembangkit EBT sebesar 12.925 MW, terdiri dari PLTB 154,3 MW, PLTS 432,6 MW, PLT Bioenergi 3.144,8 MW, PLT Panas Bumi 2.368 MW, dan PLTA sebesar 6.852,2 MW.

Baca Juga: Menteri ESDM Tegaskan Langkah Akselerasi Transisi Energi

Masifnya pembangunan PLT EBT, lanjutnya, akan mendorong tarif listrik EBT semakin kompetitif. 

Misalnya saja untuk proyek PLTB di Kabupaten Tanah Laut sebesar 70 MW yang dilakukan guna mendorong dan menghilangkan stigma mahalnya energi baru dan terbarukan.

Tak hanya PLTB Tanah Laut, Kementerian ESDM juga merancang tarif yang kompetitif pada PLTS di Bali Barat dan Bali Timur dengan kapasitas masing-masing 2x2,5 MW, yakni di kisaran US$5,6-US$5,7 sen/kWh. Angka itu juga akan diberlakukan di PLTS Cirata.

"Bahkan untuk PLTA Saguling harganya di bawah US$4 sen/kWh. Artinya, ke depan memang kalau ada project yang produksinya bagus, bisa dieksekusi dengan baik, tentu akan mendapat tarif yang kompetitif," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar