c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

15 September 2023

14:26 WIB

Juli 2023, Utang Luar Negeri Indonesia Sentuh Rp6.091 Triliun

Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2023 mencapai US$396,4 miliar (Rp6.091 triliun) atau terkontraksi 0,9% secara tahunan (yoy).

Penulis: Khairul Kahfi

Juli 2023, Utang Luar Negeri Indonesia Sentuh Rp6.091 Triliun
Juli 2023, Utang Luar Negeri Indonesia Sentuh Rp6.091 Triliun
Pegawai saat menghitung jumlah mata uang dolar Amerika Serikat dengan mesin hitung uang di Dolarindo Money Changer, Jakarta Selatan, Senin (14/9/2022). ValidnewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada   Juli 2023 mencapai US$396,4 miliar (Rp6.091 triliun) atau terkontraksi 0,9% secara tahunan (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,5% (yoy). 

"Kontraksi pertumbuhan ini bersumber dari ULN sektor swasta. Perkembangan posisi ULN pada Juli 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jumat (15/9).

Posisi ULN pemerintah tercatat sebesar US$193,2 miliar atau tumbuh 4,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya 2,8% (yoy).

Erwin menjelaskan, perkembangan ULN tersebut antara lain dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung pembiayaan program dan proyek.

Baca Juga: Pengamat: Utang Luar Negeri RI Berpotensi Hambat Pemulihan Ekonomi

Dukungan tersebut antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,0% dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,1%), jasa pendidikan (16,8%), konstruksi (14,2 %), dan jasa keuangan dan asuransi (10,1%). 

"Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah," kata Erwin.

Lebih lanjut, posisi ULN swasta pada Juli 2023 tercatat sebesar US$193,9 miliar atau kontraksi 5,9% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 5,8% (yoy). 

Kontraksi tersebut terutama disebabkan oleh penurunan ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang mencatat kontraksi 10,5% (yoy) dibandingkan dengan 9,1% (yoy) pada bulan sebelumnya. 

Baca Juga: Rasio Utang Pemerintah Turun Karena Defisit Fiskal Melandai

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor industri pengolahan; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; jasa keuangan dan asuransi; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,1% dari total ULN swasta. 

"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,6% terhadap total ULN swasta," ungkap Erwin.

ULN Indonesia pada Juli 2023 tetap terkendali sebagaimana tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,2%, dari 29,3% pada bulan sebelumnya, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,8% dari total ULN. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar