c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

12 Agustus 2023

14:52 WIB

ESDM: Konversi Motor Listrik Diharapkan Tekan Jumlah Sepeda Motor BBM

Konversi motor listrik dilakukan lantaran pertumbuhan sepeda motor BBM mengancam ketahanan energi.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

ESDM: Konversi Motor Listrik Diharapkan Tekan Jumlah Sepeda Motor BBM
ESDM: Konversi Motor Listrik Diharapkan Tekan Jumlah Sepeda Motor BBM
Pekerja menyelesaikan konversi mesin motor listrik vespa di bengkel Elders Garage, Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (22/7/2022). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

SURABAYA - Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Gigih Udi Atmo menegaskan kegiatan konversi motor listrik terus digencarkan oleh pemerintah guna mengurangi stok dari sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM).

Saat ini ada sekitar 120-an juta sepeda motor berbahan bakar minyak yang mengaspal di seluruh Indonesia. Apabila ditarik rata-rata konsumsi 1 liter Pertalite per hari per unit sepeda motor, maka total konsumsi BBM untuk sepeda motor lebih dari 650 ribu barel atau melebihi produksi minyak nasional.

Pada kegiatan sosialisasi konversi motor listrik di Grand City Mall Surabaya, Gigih menyebut kondisi itu berdampak pada ketahanan energi. Angka tersebut baru dihitung dari sepeda motor dan akan lebih tinggi apabila ditambah konsumsi bensin dari mobil, bus, ataupun truk.

Baca Juga: ESDM Sosialisasikan Konversi Motor Listrik Di Surabaya

Jika mengikuti tren penjualan kendaraan roda dua berbahan bakar minyak yang peningkatannya mencapai 5-6 juta unit per tahun, maka ketahanan energi nasional akan terganggu mengingat impor BBM yang sudah pasti terus bertambah.

"Importasi BBM akan terus bertambah setiap tahun. Anggaplah 1 barel setara US$80 per hari, kalau kita rupiahkan bisa Rp800 miliar," ucapnya di Surabaya, Sabtu (12/8).

Untuk itu, bantuan pemerintah sebesar Rp7 juta dikucurkan beriringan antara pembelian baru sepeda motor listrik dan konversi sepeda motor listrik. Tujuannya, supaya masyarakat punya pilihan dalam menggunakan kendaraan listrik.

"Kalau konversi kelebihannya biaya yang dikeluarkan akan lebih ringan dibanding beli baru karena harga baru motor listrik plus baterai itu lebih dari Rp25 juta, sedangkan konversi paling mahal Rp17 juta dan belum dikurangi insentif dari pemerintah," jabar Gigih.

Sementara itu, Sekretaris Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Oni Setiawan menyebut pihaknya bersama Pemprov Jatim mendukung penuh kegiatan konversi sepeda motor listrik yang diadakan pemerintah pusat. Dukungan itu terlihat dari pertumbuhan pengguna kendaraan listrik di Jawa Timur yang meningkat signifikan setiap tahunnya.

Dia menjelaskan sepanjang 2021, sebaran kendaraan listrik di Jawa Timur baru sebanyak 1.361 unit, meningkat 108% di 2022 menjadi 2.848 unit, kemudian hingga Juli 2023 sudah ada 4.140 unit kendaraan listrik yang mengaspal di Jawa Timur.

"Hampir setiap tahun tumbuh, ini keberhasilan transisi energi baik lewat kolaborasi antara pusat dan pemprov, swasta, serta kontribusi berbagai pemangku kepentingan," kata dia.

Baca Juga: Pemerintah Akan Perbanyak Bengkel Konversi Motor Listrik

Motor Baru
Dari 4.140 unit kendaran listrik yang mengaspal di Jawa Timur, Oni merinci sebanyak 3.000-an unit merupakan kategori sepeda motor listrik. Sayangnya, jumlah itu seluruhnya merupakan sepeda motor listrik baru atau bukan hasil dari konversi motor listrik.

"Itu data dari pajak kendaraan bermotor yang terdaftar, tiga ribu unit itu yang resmi maksudnya kenapa saya bilang resmi karena ada beberapa produsen atau supplier motor listrik yang belum laik jalan itu hanya beredar di perumahan-perumahan, untuk konsumsi rumah tangga saja," tandas Oni Setiawan.

Namun demikian, Oni menegaskan Dinas ESDM Jawa Timur bersama Pemprov Jawa Timur akan mengupayakan serapan konversi motor listrik di wilayah tersebut bisa terus ditingkatkan.

Dengan adanya sosialisasi konversi motor listrik, Oni membidik target 1.300 unit konversi motor listrik ada di Jawa Timur dari total kuota 50.000 unit secara nasional.

"Nanti akan kita inisiasi ataupun kita bantu untuk sosialisasikan di kabupaten maupun kota di Jawa Timur. Target provinsi ada 1.300, kami tetap komitmen Jatim bisa lebih tinggi dari provinsi lain," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar