ESDM Sosialisasikan Konversi Motor Listrik Di Surabaya

SURABAYA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali mengupayakan peningkatan serapan bantuan Rp7 juta untuk konversi motor listrik. Setelah Bali, kini Kementerian ESDM menggelar sosialisasi konversi motor listrik di Surabaya, Jawa Timur.

Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo memaparkan kegiatan sosialisasi digelar bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kepolisian Daerah Jawa Timur. Pada kegiatan itu, Gigih mengajak masyarakat Kota Pahlawan untuk meningkatkan minat mereka terhadap salah satu program strategis transisi energi di sektor transportasi tersebut.

"Ada bengkel yang tersertifikasi, lalu ada lembaga pembiayaan untuk mendukung masyarakat yang berminat konversi motor listrik, lalu ada juga perguruan tinggi yang secara aktif mendidik mahasiswa ataupun masyarakat sekitar untuk memahami perubahan dalam konversi motor listrik," sebut Gigih di Grand City Mall Surabaya, Sabtu (12/8).

Sebelumnya, Gigih mengatakan Kementerian ESDM melalui BPSDM EBTKE sudah menggelar pelatihan di Surabaya kepada bengkel konversi motor listrik. Dengan begitu, ia berharap bukan hanya minat masyarakat yang meningkat tetapi juga jumlah bengkel konversi tersertifikasi.

"Ada tiga yang dalam proses, itu ada dari ITS, lalu swasta juga, kemudian terakhir dari SMKN 2 Jember," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Oni Setiawan menuturkan Pemprov Jatim mendukung penuh upaya pemerintah pusat untuk memasifkan penggunaan kendaraan listrik.

Dukungan itu salah satunya dituangkan lewat terbitnya Peraturan Gubernur Jawa Timur mengenai penghitungan dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor listrik, di mana kebijakan itu memberikan insentif fiskal hingga 90% pada pengguna kendaraan listrik.

"Jadi pengguna hanya membayar 10% dari pengenaan pajak kendaraan bermotor. Selain itu, Ibu Gubernur juga menerbitkan Pergub Jatim Nomor 9 Tahun 2023 soal Penggunaan KBLBB Sebagai Kendaraan Dinas Operasional Maupun Kendaraan Perorangan Dinas," sebut Oni.

Untuk itu, Oni mengajak masyarakat Jawa Timur agar mau beralih menggunakan kendaraan listrik lewat program konversi dengan bantuan sebesar Rp7 juta dari pemerintah pusat.

Dukungan Infrastruktur
Menurutnya, Arek-Arek Suroboyo tak perlu khawatir menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) mengingat sudah ada infrastruktur pendukung berupa 53 unit SPKLU dan 1 unit SPBKLU di Ibu Kota Jawa Timur tersebut.

"Soal STNK juga tidak perlu khawatir karena nanti akan ada kerja sama antara Ditjen EBTKE, kepolisian, dan Kementerian Perhubungan. Jadi ketika motor BBM sudah terkonversi, semuanya sudah bisa rilis," tambahnya.

Asal tahu saja, Surabaya menjadi lokasi kedua setelah Bali yang mendapat sosialisasi konversi motor listrik. Selanjutnya, Kementerian ESDM akan menggelar kegiatan serupa di delapan kota besar lain, yakni Yogyakarta, Semarang, Bandung, Medan, Balikpapan, Makassar, Mataram, serta Kupang.

Gigih menambahkan, program konversi akan terus digencarkan hingga 2024 mendatang dengan bantuan sebesar Rp7 juta dari pemerintah. Targetnya, tahun ini akan terdapat 50.000 unit motor berbahan bakar minyak terkonversi menjadi KBLBB.

"Targetnya 50.000 unit jadi kalau di rumah punya motor lama yang udah dipakai seperti Yamaha, Honda, Suzuki, atau merk lain dengan kapasitas 110-150 cc, itu bisa kita konversikan," tandas Gigih Udi Atmo.