28 Juni 2022
08:37 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyatakan aplikasi MyPertamina akan menjadi syarat untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar agar penyaluran subsidi bisa tepat sasaran.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution dalam keterangan di Jakarta, Senin (27/6), mengatakan, pihaknya berinisiatif dan berinovasi untuk melakukan uji coba penyaluran pertalite dan solar bagi pengguna berhak yang sudah terdaftar di dalam sistem MyPertamina mulai 1 Juli 2022.
"Kami menyiapkan website MyPertamina, yakni https://subsiditepat.mypertamina.id/ yang dibuka pada 1 Juli 2022," kata Alfian.
Pengaturan pembelian BBM bersubsidi karena kenaikan harga minyak dunia dan peralihan konsumen dari BBM nonsubsidi ke BBM bersubsidi akibat disparitas harga.
Baca juga: Pertamina Pastikan BBM Dan LPG Bersubsidi Tepat Sasaran
Pertamina menjelaskan, masyarakat yang merasa berhak menggunakan Pertalite dan Solar dapat mendaftarkan datanya melalui laman tersebut untuk kemudian menunggu apakah kendaraan dan identitasnya terkonfirmasi sebagai pengguna yang terdaftar.
Sistem MyPertamina akan membantu perseroan dalam melakukan pencocokan data pengguna yang akan membeli BBM bersubsidi.
Alfian meminta masyarakat untuk tidak khawatir apabila tidak memiliki aplikasi MyPertamina karena pendaftaran dilakukan semua di laman MyPertamina https://subsiditepat.mypertamina.id/.
Menurutnya, pengguna yang sudah melakukan pendaftaran kendaraan dan identitasnya kemudian akan mendapatkan notifikasi melalui email yang didaftarkan.
"Pengguna terdaftar akan mendapatkan kode QR khusus yang menunjukkan bahwa data mereka telah cocok dan dapat membeli pertalite dan solar," jelas Alfian.
Baca Juga: Pemerintah Akan Atur Pembelian BBM Bersubsidi
Pertamina menjamin jika seluruh data sudah cocok, konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital.
"Inilah yang kami harapkan, Pertamina dapat mengenali siapa saja konsumen Pertalite dan Solar, sehingga bisa menjadi acuan dalam membuat program ataupun kebijakan terkait subsidi energi bersama pemerintah sekaligus melindungi masyarakat yang saat ini berhak menikmati bahan bakar bersubsidi," pungkas Alfian.
Saat ini Pertamina Patra Niaga terus memperkuat infrastruktur serta sistem untuk mendukung program penyaluran pertalite dan solar secara tepat sasaran.
Uji coba awal akan dilakukan di beberapa kota maupun kabupaten yang tersebar di lima provinsi yakni Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Yogyakarta.
Baca Juga: Pertamina Jaga Pasokan Usai Kebijakan Pemerintah Tambah Subsidi
Sebagai informasi, pada periode Januari-Maret, penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite melampaui kuota yang ditetapkan, seiring pulihnya aktivitas masyarakat.
Realisasi penyaluran JBT Solar dari Januari-Maret over kuota 9,49%, sedangkan Pertalite 14%. Karena itu, pemerintah mengusulkan penambahan kuota solar pada 2022 sebanyak 2,29 juta kiloliter (KL) dari sebelumnya 15,10 juta KL, sehingga menjadi 17,39 juta KL. Adapun tambahan kuota Pertalite menjadi 28,50 juta KL, dari sebelumnya 23,05 juta KL.