02 Juni 2022
17:40 WIB
Penulis: Ratna Pratiwi
Bicara soal kuliner, khususnya kudapan di Indonesia, pasti tak akan ada habisnya. Begitu banyak ragam jenis kudapan di tanah air yang bercita rasa unik dengan rupa-rupa bentuk, aroma dan tekstur.
Nah, dari sekian banyak kudapan atau camilan yang ada rasanya tak lengkap jika kita tak memasukkan roti gambang dalam daftar. Panganan yang di beberapa daerah disebut juga “ganjel rel” ini, jadi salah satu kuliner khas Betawi yang belakangan kembali dicari-cari sejumlah orang.
Merunut sejarahnya, roti jadul ini kerap disebut sebagai warisan kuliner peninggalan Belanda. Bahkan, kerap dianggap sebagai bentuk lain dari ontbijtkoek khas Belanda.
Gambang memang sebenarnya sejenis dengan kue bolu. Bedanya roti gambang tidak menggunakan gula putih, tapi gula merah atau aren yang lebih mudah didapatkan di Indonesia di era kolonial Belanda.
Baca juga: Kisah Soal Roti Dan Pisau Pengiris
Sebagai bahan pengembang, digunakan baking powder untuk menggantikan ragi. Kayu manis juga digunakan sebagai pengganti spekoek untuk memberikan aroma yang lezat. Wijen juga ditambahkan jadi toping untuk mempermanis tampilan roti.
Pemberian nama “gambang” sendiri merujuk pada bentuk dan warnanya yang menyerupai alat musik Betawi, gambang kromong. Namun demikian, tidak ada informasi pasti mengenai siapa yang pertama kali menciptakan roti padat ini dan menakananya roti gambang.
Pada kisaran tahun 1980—1990, roti gambang mencapai puncak popularitasnya. Pada masa itu, roti ini sangat populer dan disukai semua kalangan usia. Adapun produsen roti gambang yang terkenal sampai sekarang adalah Roti Lauw dan Tan Ek Tjoan.
Pabrik Roti Lauw berdiri pada 1960. Beralamat di Kebon Kacang Gang 1 Jakarta Pusat, pabrik roti legendaris ini terkenal akan roti gambangnya yang punya rasa otentik hingga sekarang.
Baca juga: Rekomendasi Ide Olahan Makanan Dengan Selai Kacang
Sementara itu, produsen roti lain yang juga terkenal akan roti gambangnya, Tan Ek Tjoan, telah berdiri sejak 1921 di daerah Surya Kencana Bogor. Kemudian, Tan Ek Tjoan membuka usaha di Jakarta pada 1955 di Jalan Cikini Raya Jakarta Utara. Pabrik rotinya sendiri kini berada di Jakarta dan Ciputat, Tangerang Selatan.
Selain dua produsen tersebut, tak banyak toko roti atau toko kue yang menjajakan roti gambang di etalasenya. Saat ini, hanya beberapa toko roti atau toko kue dan pedagang roti keliling yang menyediakan roti padat yang enak jadi teman ngeteh atau ngopi tersebut.
Oh, iya, sekadar informasi saja, nih, tahun 2019 lalu, roti gambang masuk daftar 50 roti terenak di dunia versi CNN atau “50 of the world's best breads”, loh! Roti gambang disandingkan dengan sejumlah roti dari banyak negara di dunia, seperti baguette dari Prancis, karavai dari Rusia, ciabatta dari Italia atau roti canai dari Malaysia.
Daftar 50 Roti Terbaik di Dunia ini dirilis untuk memperingati World Bread Day atau Hari Roti Sedunia saban 16 Oktober. Daftar ini dikurasi oleh mantan chef pastry Jen Rose Smith.
Hmm, jadi kebayang makan roti gambang di depan teras, ditemani secangkir kopi dan rintik hujan di halaman. Nikmat mana lagi yang kau dustakan?
Referensi:
Roti Gambang, Kuliner Legendaris dari Betawi. Diakses dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/roti-gambang-kuliner-legendaris-dari-betawi/