c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

05 Januari 2023

18:04 WIB

Mengenal Tari Yapong, Tari Suka Ria Asal Jakarta

Tari Yapong adalah hasil kreasi seniman kenamaan, Bagong Kussudiardja, penari dan koreografer asal Yogyakarta yang diminta oleh pemerintahan Ali Sadikin mengkreasikan tari untuk HUT Jakarta.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

Mengenal Tari Yapong, Tari Suka Ria Asal Jakarta
Mengenal Tari Yapong, Tari Suka Ria Asal Jakarta
Tari yapong di Pelataran Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Sabtu (8/10). Antara/Asprilla Dwi Adha

JAKARTA - Kebudayaan Betawi melahirkan banyak produk seni yang populer dan kemudian menjadi ikon seni budaya Ibu Kota. Salah satunya yaitu dalam bentuk tari yapong, tari suka ria asli Jakarta.

Tari Yapong

Tari yapong umumnya dianggap tari kontemporer, karena mengusung konsep gerakan yang dinamis dan bisa difungsikan sebagai pertunjukan di berbagai acara. 

Meski begitu, tari ini sekaligus juga dianggap merepresentasikan nilai dan konsep kebudayaan Betawi, karenanya juga selalu ditampilkan dalam helatan kebudayaan Betawi atau agenda kebudayaan DKI Jakarta.

Sebagai tari kontemporer, tari yapong termasuk salah satu yang tua karena sudah ada sejak tahun 70-an silam. Tari ini adalah hasil kreasi seniman kenamaan, Bagong Kussudiardja. Ia adalah penari, koreografer serta pelukis asal Yogyakarta, yang diminta secara langsung oleh pemerintahan Ali Sadikin untuk mengkreasi sebuah tari untuk HUT Jakarta.

Sejarah

Penciptaan tari yapong memiliki cerita yang unik. Tari ini diciptakan pada tahun 1977 yang dipersembahkan sebagai penampilan spesial untuk memperingati Hari Ulang Tahun Jakarta ke-450. Pertunjukan pertama tari ini terjadi pada 20 dan 21 Juni 1977 di Balai sidang Senayan.

Baca juga: Budaya Betawi Tersapu Zaman

Semula, belum ada penyebutan tari yapong. Tari yang ia ciptakan itu diberi nama tari Pangeran Jayakarta, karena mengangkat cerita tentang perjuangan Pangeran Jayakarta dalam melawan penjajah. Kisah sejarah diartikulasikan ke dalam gerakan tari yang penuh semangat, sesuai dengan semangat perjuangan Pangeran Jayakarta yang menjadi tema HUT DKI Jakarta ketika itu.

Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, proses penciptaan tari yapong sendiri dilakukan dengan riset yang cukup panjang, memakan waktu berbulan-bulan. Bagong mempelajari banyak sumber buku, foto, film  hingga ekspresi kebudayaan Betawi.

Karena itu, meski tari kontemporer, Bagong meracik gerakan tari ini tidak secara sembarangan. Pada awal pementasannya, tari ini adalah sebuah pertunjukan kolosal dengan 300 seniman dilibatkan dalam pertunjukan.

Cerita tentang perjuangan Pangeran Jayakarta alias Fatahilah merebut Sunda Kelapa dari Portugis, dimanifestasikan dalam pola gerak. Salah satunya yaitu lewat adegan penyambutan, di mana para penari mewakili rakyat, bersuka cita menyambut Pangeran Jayakarta.

Di bagian adegan ini, para penari biasa berteriak “ya... ya... ya,”, sementara suara musik pengiring mengeluarkan bunyi “pong... pong... pong.”. Dari sinilah kemudian tari ini dinamakan dengan tari yapong.

Musik Pengiring

Tari yapong memakai musik pengiring dari permainan rebana, gambang kromong hingga gamelan Jawa.

Seusai pertunjukan di Balai Sidang Senayan, kreasi Bagong atas tari ini terus berlanjut. Ia memoles tarian menjadi tarian lepas, yang menggambarkan kegembiraan dan suasana pergaulan, sehingga cocok ditampilkan dalam berbagai acara.

Dilansir dari laman Indonesia Kaya, Bagong sendiri memang ingin menggarap tarian ini sebagai tarian lepas yang dinamis, bisa dibawakan oleh satu atau dua penari, dan bisa pula massal. Untuk itu ia melakukan berbagai penyesuaian bentuk dan gerak, sampai tema.

Baca juga: Mengabadikan Budaya Betawi

Menurut pembuatnya, tari yapong diilhami tari topeng dan ronggeng Jakarta, serta tarian rakyat dari Situbondo. Meski begitu, Bagong tak melepaskan keterkaitan tari ini dari kisah Pangeran Jayakarta. Di masa yang lebih kemudian, pengembangan tema dari tari yapong juga menyentuh tentang lakon Si Pitung.

Gerakan Tari

Secara umum, gerak tari yapong sangatlah dinamis, dengan dasar gerakan bertumpu pada gerakan tangan dan kaki. Pada bagian tertentu, tari ini juga menghadirkan gerakan pinggul yang eksotis. Beberapa jenis gerakan dalam tari ini di antaranya yaitu gerak megol lembehan kanan, enjer loncat, singgetan ngigel serta gerak yapong.

Para penari Yapong mengenakan busana berwarna terang dengan balutan batik di bagian bawah, serta salempang di bagian dada. Sementara dari segi musik, tari yapong belakangan juga diperkaya dengan instrumen musik tabuh yang berasal dari Jawa Barat, yang menghasilkan irama yang bersemangat, sesuai dengan tema awal Tari Yapong.

Pementasan yari yapong lebih sering dilakukan oleh penari perempuan, dengan jumlah lima sampai 10 penari. Namun, ada kalanya tarian ini juga menyertakan penari laki-laki.

Tari yapong hari ini telah memiliki banyak variasi, hasil dari kreasi koreografer sesudah Bagong. Tari yang dapat dipentaskan dalam berbagai acara ini, kemudian juga dipadukan dengan gerakan tari pop, untuk menarik hati para penikmat pertunjukan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar