c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

25 Januari 2023

11:38 WIB

Menelusuri Patpong, Ikon Sex Tourism Populer Di Bangkok

Sudah lebih dari 20 tahun, Patpong menjelma sentra industri seks yang legalitasnya dijamin negara di Kota Bangkok.

Penulis: Mahareta Iqbal

Editor: Rendi Widodo

Menelusuri Patpong, Ikon <i>Sex Tourism</i> Populer Di Bangkok
Menelusuri Patpong, Ikon <i>Sex Tourism</i> Populer Di Bangkok
Suasana pasar malam di Patpong, Thailand. Shutterstock/1000 Words

JAKARTA - Selain De Wellen yang ada di Belanda, Thailand juga ternyata menjadi 'rumah' yang nyaman bagi pemburu sex tourism di dunia. Negeri Gajah Putih ini ternyata juga memiliki wisata seks legal yang sudah puluhan tahun hidup berdampingan di tengah-tengah masyarakatnya.

Salah satu tempat prostitusi terbesar di Thailand adalah Patpong yang menjadi area dengan konsentrasi lokalisasi di Bangkok. 

Sebenarnya, Patpong hanyalah nama sebuah jalan yang di dalamnya banyak terdapat bar dan kafe. Namun, bar dan kafe tersebut menyediakan pelayan-pelayan dengan pakaian minim untuk melayani tamu. 

Seiring berjalannya waktu, kawasan ini bertambah ramai sehingga tak hanya bar dan kafe saja, melainkan berkembang menjadi sebuah kawasan yang terkenal akan prostitusi dan wisata seksnya.

Dilansir dari berbagai sumber, kawasan ini telah banyak berubah sejak tempat itu menjadi pusat bisnis keluarga Udom Patpong Panich, seorang imigran China kaya yang dihormati oleh raja Thailand karena menjadi pengembang Patpong. 

Kawasan ini memang sebagian besar dimiliki oleh keluarga Udom Patpong Panich hingga sekarang, sehingga sejak awal dinamakanlah tempat ini dengan nama tersebut.

Patpong berada di tengah Kota Bangkok sehingga tuk sulit untuk menemukan tempat ini. Letaknya tepat di antara Surawong Road dan Silom Road. Sudah lebih dari 20 tahun, Patpong menjelma sentra industri seks di Kota Bangkok. Ditambah lagi, tempat tersebut telah dilegalkan pemerintah Thailand untuk menarik lebih banyak kunjungan wisata. 

Sejak tahun 2004, pemerintah Thailand telah meresmikan jam buka Patpong sampai pukul 02:00 pagi, berbeda dengan tempat lain yang harus ditutup maksimal pukul 01.00 pagi.

Di Patpong, wisatawan akan menemukan banyak bar yang menawarkan hiburan 'panas' dengan sejumlah bar dan kafe yang terdapat wanita-wanita seksi di depannya.

Wanita-wanita tersebut selalu menawarkan untuk masuk ke bar mereka kepada setiap pengunjung yang lewat. Di beberapa bar juga tersedia layanan sexy dance demi menarik perhatian pengunjung.

Baca juga: De Wallen, Kawasan Sex Tourism Tertua Di Dunia

Ada juga calo yang membawa kertas yang berisi daftar harga masing-masing yang bisa dilihat dan dipilih. 

Menariknya, yang ditawarkan bukanlah pertunjukkan biasa, namun 'layanan seksual'. Beberapa bar bahkan sengaja membuka sedikit pintunya untuk menarik pengunjung memasuki tempat tersebut.

Biasanya, mereka akan memamerkan para perempuan atau lady boy yang mengenakan bikini, menari-nari di dalam sebuah etalase kaca, hampir persis dengan yang ada di De Wallen, Belanda.

Pertunjukkan lain yang sering menarik perhatian adalah Ping Pong Show. 

Ping Pong Show merupakan sebuah pertunjukkan tentang kepiawaian seorang wanita dengan alat kelaminnya. Mereka bisa merokok, bahkan sampai meniup terompet dengan genital. 

Selain itu, juga ada pertunjukan seperti membuka tutup botol, meniup lilin, sampai menembak balon dengan menggunakan alat kelamin. Gila!
 
Suka atau tidak, lewat Patpong, Thailand memiliki kebijakan pariwisata yang jauh berbeda dengan negara kita. Dan kebijakan itu pun menjadi penyumbang yang besar pada perputaran uang industri pariwisata di sana.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar