c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

25 Mei 2022

09:33 WIB

Makna Di Balik Simbol Pelangi LGBT

Mengadopsi warna-warna natural alam semesta yang mencerminkan kebahagian dan keindahan, simbol dan lambang pelangi LGBT dimaksudkan untuk mengartikan indahnya keharmonisan.

Penulis: Tristania Dyah Astuti

Editor: Rendi Widodo

Makna Di Balik Simbol Pelangi LGBT
Makna Di Balik Simbol Pelangi LGBT
Parade kelompok LGBT dengan simbol pelangi. Pixabay

JAKARTA - Lesbian, gay, bisexual, dan transgender (LGBT) identik dengan ikon pelangi dengan warna yang cantik.

Namun, di balik pemilihan warna simbol komunitas LGBT tersebut, tersembunyi cerita mengharukan terhadap perjuangan kaum LGBT untuk dikenal dan diterima.

Sejarah Simbol dan Lambang LGBT

Pemilihan simbol pelangi bukan tanpa sebab. Semua itu bermula saat seorang aktivis gay Amerika Serikat Gilbert Baker pada tahun 1970-an berusaha memberikan simbol dengan warna yang memperlihatkan keceriaan serta keharmonisan yang melambangkan komunitas gay.

Pemilihan warna lebih ditekankan untuk menghapus ingatan publik akan diskriminasi dan penghinaan yang dilakukan Nazi saat perang dunia II.

Kala itu, pria yang memiliki orientasi seksual sesama jenis akan dimasukkan dalam penjara dan pakaiannya akan ditempel lambang berbentuk segitiga berwarna merah muda.

Baca juga: Logo LGBT Bisa Pengaruhi Orientasi Seksual Remaja

Simbol segitiga berwarna pink tersebut memang ditujukan untuk sebuah penghinaan terhadap gay. Alih-alih membenci, komunitas gay kala itu justru berupaya menjadikan lambang segitiga itu sebagai bagian dari identitas mereka.

Namun, Baker menilai sebagaimanapun kelompok gay merebut dan menjadikan lambang segitiga itu sebagai simbol cinta sesama jenis, simbol tersebut masih diliputi bayang-bayang Hilter dan diskriminasinya.

Didukung pejabat publik di San Francisco, Harvey Milk, sebagai sosok gay pertama yang terpilih di California, Baker kemudian berupaya mendesain sebuah simbol berbeda yang tetap bisa mencerminkan kasih sayang, keceriaan, dan kemerdekaan sosial serta hal-hal positif lainnya.

Baker yang merupakan seorang waria sekaligus tukang jahit terpikir mengadopsi warna-warna natural yang terdapat dalam alam semesta yang mencerminkan kebahagiaan dan keindahan. Ia pun memutuskan untuk menerapkan warna pelangi sebagai simbol komunitasnya.

Arti Warna Pada Simbol LGBT

Awalnya, Baker membuat simbol dengan 8 warna yang punya makna berbeda-beda di setiap barisnya, terletak di bagian paling atas warna merah muda terang (mewakili seksualitas) melintang di bagian atas bendera, diikuti oleh merah (yang mewakili kehidupan).

Baca juga: Ada Adegan LGBT, Film "Lightyear" Dilarang Tayang Di 14 Negara

Lalu, warna jingga (untuk penyembuhan), kuning (sinar matahari), hijau (alam), turquoise (keajaiban), biru menyala (ketenangan) dan ungu (semangat) di bagian bawah.

Namun, seiring berjalannya waktu untuk berbagai alasan praktis, Baker terpaksa merevisi desainnya. pertama dengan menghapuskan pita merah muda cerah di bagian atas dengan alasan zat warna itu sulit dicari.

Kemudian, Baker juga menghilangkan warna turquoise untuk alasan simetris. Di samping itu, warna turqouise dalam bentuk bendera dinilai membuat simbol ini sedikit aneh jika digantung pada tiang-tiang.

Alhasil, saat ini simbol LGBT yang diakui internasional hanya memiliki 6 warna yakni, merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.

Simbol LGBT untuk pertama kalinya dipamerkan di Plaza PBB di pusat kota San Francisco pada Juni 1978.

Ironisnya, pada 27 November di tahun yang sama, Harvey Milk yang saat itu bersama Walikota San Francisco, George Moscone, ditembak mati di City Hall oleh mantan rekan Milk yang mengalami gangguan mental.

Sejak penembakan brutal itu, lambang pelangi banyak digunakan sebagai simbol untuk menghormati orang-orang yang memperjuangkan hak-hak kelompok LGBT hingga tewas.

Baca juga: Trauma Jadi Faktor Pemicu Dominan LGBT

Mereka mengetahui bahwa diskriminasi dan pembunuhan tidak lepas dari rasa kebencian terhadap kelompok LGBT.

Bahkan, pada Juni 2016 lalu, bendera ini ada di setiap sudut kota Orlando, Florida, Amerika Serikat pasca terjadinya penembakan di klub malam kaum gay di kota itu.

Dilaporkan, sebanyak 49 orang tewas akibat serangan yang dilakukan seorang fanatik.

Hingga saat ini, simbol pelangi dinilai berhasil mencerminkan keceriaan dan suka cita seperti yang diharapkan Baker dan Milk.

Simbol pelangi akan menghiasi kota dalam berbagai acara-acara yang bertema kasih sayang, termasuk Valentine atau pun parade seperti London Gay Pride yang rutin dilaksanakan setiap tahun.

Walau begitu, diskriminasi kepada kelompok minoritas ini masih sangat terasa yang berasal dari banyak latar belakang budaya dan agama.

Bahkan, beberapa negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah masih sangat menolak keberadaan kelompok ini.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar