Seberapa besar sih dampak lingkungan dari tiap barang yang kamu pakai sehari-hari?

Dari botol air mineral, pakaian, sampai gadget, ternyata semua punya jejak panjang sebelum sampai ke tanganmu!

Buat ngukur dampak ini, para ahli pakai metode ilmiah bernama 
Life Cycle Assessment (LCA).

Life Cycle Assessment Mengitung Jejak Emisi Produk

Pernah enggak sih kamu jatuh cinta pada pandangan pertama?
Bukan ke seseorang, tapi pada 
sebuah karya budaya!

Itulah yang dialami Erwin Yuan 
saat pertama kali ngelihat kain 
tenun Nusa Tenggara Timur 
pada tahun 2011–2012.

Tanpa alasan logis, 
ia langsung terpikat pada 
keindahan warna dan motifnya.

Cinta Tak Bersyarat  Buat Tenun NTT

Sobat Valid masih ingat 
tragedi runtuhnya musala 
Pondok Pesantren Al-Khoziny 
pada 29 September 2025?

Tapi dari balik kabar pilu itu, 
ada kisah inspiratif tentang 
seorang kiai dari Lombok 
yang justru ngubah wajah 
pesantren Indonesia.

Namanya Hasanain Juaini.
Lewat Pesantren Nurul Haramain 
yang didirikan, ia ngebuktiin kalau pendidikan bukan teori di kelas, 
tapi gerakan hidup!

Hasanain Juaini Kiai Penanam Harapan dari Lombok

Pernah nemuin lahan pertanian 
yang keliatan kayak hutan kecil?
Ada pohon, sayuran, dan bahkan ternak yang hidup berdampingan.

Sistem ini namanya agroforestri! 
Yaitu cara bertani yang ngabungin pepohonan, tanaman pangan, dan peternakan dalam satu lahan.

Tujuannya apa?
Apa lagi kalau bukan nyiptain keseimbangan antara produktivitas lahan dan kelestarian alam.

INFOGRAFIS

Life Cycle Assessment Mengitung Jejak Emisi Produk

INFOGRAFIS

Life Cycle Assessment Mengitung Jejak Emisi Produk

Cinta Tak Bersyarat Buat Tenun NTT

Hasanain Juaini Kiai Penanam Harapan dari Lombok

Bisa Panen Besar Namanya Agroforestri