05 November 2025
11:57 WIB
Tertinggi 5 Tahun, Amran Lapor Prabowo Produksi Beras Naik 4,1 Juta Ton!
Mentan Amran melaporkan kepada Presiden Prabowo produksi beras nasional 2025 naik sebesar 4,1 juta ton menjadi 34,77 juta ton. Torehan ini menjadi capaian tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - Petani sedang memanen padi di sawah. Dok Kementan
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaporkan langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto bahwa produksi beras nasional 2025 naik sebesar 4,1 juta ton menjadi 34,77 juta ton. Torehan ini menjadi capaian tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Dalam pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Mentan Amran menyampaikan, lonjakan produksi tersebut mengacu pada hasil resmi Badan Pusat Statistik (BPS).
“Kami laporkan kepada Bapak Presiden, sesuai data BPS, produksi beras nasional meningkat signifikan sebesar 4,1 juta ton. Ini capaian tertinggi sejak 2019,” ujar Mentan Amran dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu (5/11).
Baca Juga: Produksi Beras 34,77 Juta Ton! Amran: Swasembada RI di Depan Mata
Menurutnya, presiden memberikan perhatian besar terhadap ketersediaan pangan dan kesejahteraan petani. Karena itu, Kementan memastikan bahwa peningkatan produksi beras juga diikuti dengan penguatan stok nasional dan pengendalian harga di pasar.
Pada tahun ini juga, Amran memproyeksi, Indonesia akan punya stok beras nasional menembus lebih dari 3 juta ton. lagi-lagi, capaian ini menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
“Kami laporkan kepada Presiden bahwa kondisi stok dan produksi saat ini sangat kuat untuk menjaga stabilitas pangan,” jelasnya.
Mentan Amran menegaskan, pencapaian ini bukan hanya meneguhkan kembali posisi Indonesia menuju kedaulatan pangan, tetapi juga membuktikan efektivitas kebijakan pertanian yang dijalankan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, BPS merilis data produksi beras 2025 mencapai 34,77 juta ton, meningkat 13,54% (ctc). Lonjakan tersebut didorong oleh kenaikan luas panen hampir 13%, dengan potensi produksi padi mencapai 60,34 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
Baca Juga: BPS Sebut Inflasi Oktober 2025 Didorong Emas Dan Diredam Beras
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut kenaikan produksi beras tahun ini sebagai tonggak penting menuju swasembada pangan.
“Potensi produksi beras 2025 meningkat terutama pada subround pertama (Januari-April), yang tumbuh 26,54% dibanding tahun sebelumnya,” kata Pudji, Senin (3/11).
Upaya Kesinambungan Jaga Produksi Pertanian
Mentan juga melaporkan berbagai langkah strategis yang sedang ditempuh untuk menjaga kesinambungan produksi pertanian. Mulai dari, penguatan irigasi, optimalisasi lahan, hingga hilirisasi pertanian sebagai bagian dari strategi jangka panjang menciptakan lapangan kerja.
“Kami terus memperkuat irigasi, intensifikasi, dan ekstensifikasi lahan pertanian. Selain itu, hilirisasi pertanian kini menjadi fokus utama. Potensinya besar untuk menciptakan hingga 1,6 juta lapangan kerja baru dan memperkuat ekspor nonmigas yang sudah tumbuh 9,57% hingga September 2025,” ungkap Amran.
Baca Juga: Ekspor RI Naik 8,14%, Terdongkrak Industri Pengolahan-Pertanian
Selain soal produksi dan hilirisasi, Mentan juga menyampaikan laporan terkait kebijakan stabilisasi harga beras. Pemerintah terus melanjutkan operasi pasar bersama Bulog untuk memastikan harga beras tetap berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Dua bulan terakhir harga beras mulai turun, namun kami tidak akan berhenti. Operasi pasar terus kami jalankan hingga seluruh harga di lapangan benar-benar stabil,” tegas Amran.