03 November 2025
19:40 WIB
Produksi Beras 34,77 Juta Ton! Amran: Swasembada RI di Depan Mata
Mentan Amran menyampaikan proyeksi produksi padi 2025 sebesar 34,77 juta ton jadi kabar gembira sektor pertanian RI. Pemerintah janji stop impor beras, swasembada pangan segera jadi kenyataan.
TANGERANG - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan, proyeksi produksi padi 2025 yang mencapai 34,77 juta ton bisa terjadi berkat kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang memperkuat sektor pertanian dan kesejahteraan petani. Menurutnya, capaian ini menjadi kabar gembira bagi sektor pertanian nasional.
"Kami mengucapkan terima kasih mewakili petani Indonesia kepada Bapak Presiden RI telah mempermudah regulasi, khususnya sarana produksi kepada petani Indonesia," kata Mentan seusai menyaksikan pengumuman proyeksi produksi beras yang disampaikan BPS, Jakarta Senin (3/11), melansir Antara.
Baca Juga: Mentan Klaim Swasembada Pangan 2-3 Bulan Ke Depan, RI Tak Impor Beras Lagi
Amran menilai, produksi beras nasional tahun ini yang melonjak signifikan menandai langkah besar Indonesia menuju swasembada pangan. BPS memperkirakan, produksi beras Januari-Desember 2025 dapat mencapai 34,77 juta ton, meningkat 4,14 juta ton atau naik 13,54% dibanding periode yang sama di 2024.
Terpisah, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut, peningkatan produksi beras menjadi tonggak penting bagi kedaulatan pangan nasional.
“Peningkatan potensi produksi ini (beras Januari-Desember 2025) utamanya disumbang oleh peningkatan produksi pada subround I (Januari-April) 2025 yang meningkat sebesar 26,54% dibanding subround I/2024,” kata Pudji dalam rilis BPS, Senin (3/11).
Baca Juga: Bapanas Catat Ada 1,45 Juta Ton Beras Turun Mutu Harus Reprocessing
BPS memaparkan, proyeksi produksi itu didapatkan dari potensi luas panen padi Januari-Desember 2025 yang mencapai 11,35 juta ha, yang terhitung meningkat 12,98% dibandingkan Januari-Desember 2024.
Sementara itu, produksi padi Januari-Desember 2025 juga diperkirakan mencapai setara 60,34 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau meningkat sebesar 13,55% dibandingkan Januari-Desember 2024.
Kembali menanggapi, Mentan mengatakan, proyeksi produksi beras BPS itu juga berhasil melampaui prediksi lembaga internasional. Sebelumnya, Departemen Pertanian AS (USDA) memperkirakan produksi beras Indonesia berkisar 34,6 juta ton.
Amran juga mengklaim, proyeksi lompatan produksi padi RI oleh BPS di 2025 yang hampir sesuai dengan proyeksi global, menunjukkan bagaimana kebijakan pertanian nasional kini berjalan efektif dan terimplementasi dengan baik di lapangan.
Perkiraan produksi 2025 juga tercatat melampaui capaian padi tertinggi sebelumnya di 2022 yang mencapai 31,54 juta ton.
Dukungan Program Kementan
Dia juga menjabarkan, lonjakan produksi beras juga mencerminkan hasil nyata program strategis Kementan dalam memperkuat hulu-hilir. Mulai dari, kemudahan pupuk bersubsidi, perbaikan jaringan irigasi, pemberian bantuan sarana-prasarana, hingga peningkatan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah untuk menjaga gairah petani bertani.
Menurut Amran, capaian produksi itu menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia berada di ambang pintu swasembada beras.
“Biasanya data BPS itu tingkat kepastiannya tinggi. Jadi, insya Allah tahun ini kita tidak ada impor beras. Semoga dalam satu bulan ke depan, jika tidak ada aral melintang, swasembada pangan menjadi kenyataan,” tuturnya.
Baca Juga: Istana Janji Tingkatkan Kinerja Bulog
Dia juga menegaskan, pemerintah terus memperkuat berbagai program strategis pertanian, seperti sawah baru, optimalisasi lahan, rehabilitasi jaringan irigasi, hingga penggunaan teknologi. Hal ini juga didorong dengan kebijakan yang berpihak kepada petani.
“Ada empat hal yang kita rintis selama pemerintahan Bapak Presiden Prabowo dan Gibran. Pertama adalah cetak sawah, itu sudah pasti jangka panjang. Kemudian oplah. Kemudian irigasi yang kita bangun, itu meningkatkan produksi. Kemudian alat mesin pertanian,” kata Amran.