08 Januari 2024
19:21 WIB
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Dalam rangka menjaga ketersediaan pupuk nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian BUMN melalui Pupuk Indonesia menggelar program Gebyar Diskon Pupuk di berbagai kota/kabupaten selama bulan Januari.
Kegiatan ini pertama kali dibuka di Gudang Pupuk Penyangga (GPP) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (8/1).
“Gebyar Diskon Pupuk 2024 diselenggarakan Pupuk Indonesia, bekerjasama dengan pemerintah, di 30 kota selama Januari hingga Februari 2024. Rangkaian acara ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pupuk petani, serta memberikan kemudahan bagi petani untuk memperoleh pupuk di musim tanam ini,” ucap Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero), Bob Indiarto dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Tambahan Subsidi Pupuk Belum Atasi Akar Masalah Pertanian Dan Pangan
Diharapkan, lewat program ini masyarakat bisa mendapatkan pupuk non subsidi dengan harga terjangkau. Dengan demikian bisa mendongkrak produktivitas pertanian.
“Semoga program ini dapat mendorong petani untuk menanam lebih awal, sehingga kesuksesan musim tanam awal tahun ini bisa kita tuai bersama saat panen bulan April nanti,” ucap Bob.
Saat ini, Pupuk Indonesia telah menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani. Tak hanya pupuk subsidi, namun ia juga menyebutkan pemerintah menjamin ketersediaan pupuk nonsubsidi.
“Pemerintah melalui Pupuk Indonesia, memastikan ketersediaan pupuk di seluruh Indonesia, baik itu pupuk bersubsidi maupun non subsidi. Pemerintah membantu memperoleh pupuk dengan mudah guna mendukung program percepatan musim tanam di awal tahun 2024,” imbuhnya.
Pada kegiatan Gebyar Diskon Pupuk, pemerintah menugaskan Pupuk Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pupuk nonsubsidi dan mendorong petani agar segera melakukan penebusan pupuk, antara lain dengan menyiapkan pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau.
Baca Juga: Mentan Bantah Tambahan Subsidi Pupuk Karena Faktor Politik
Bob menambahkan, hingga 31 Desember 2023 ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi tercatat sebesar 1.744.302 atau setara 236% dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan pemerintah. Adapun angka stok ini terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.215.280 ton dan pupuk non-subsidi sebesar 529.022 ton.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan akan menambah subsidi pupuk sebanyak Rp14 triliun. Salah satu tujuannya untuk menggenjot produksi beras pada Maret hingga April 2024, melalui proses tanam yang dimulai sejak Desember 2023 pada lahan sawah seluas 1,4 juta hektare (ha), Januari 2024 di lahan 1,7 juta ha, dan Februari 1,4 juta ha.
“Saya kira itu tercukupi dan kita harapkan keluhan untuk pupuk tidak ada lagi,” kata Jokowi.