21 Januari 2022
18:27 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA – PT PP (Persero) Tbk. menargetkan laba bersih perusahaan akan tumbuh sebesar 18% pada tahun 2022 ini dibandingkan realisasi 2021 lalu. Mendukung pencapaian target tersebut, PT PP membidik pertumbuhan kontrak baru sekitar 47% dengan sejumlah langkah strategis yang akan dijalankan.
Langkah-langkah strategis itu disusun untuk jangka pendek, jangka menengah, serta jangka panjang untuk menjaga keberlangsungan usaha dan meningkatkan pertumbuhan kinerja keuangan berkelanjutan. Salah satu strategi yang akan dilancarkan ialah meningkatkan kapabilitas penetrasi pasar, khususnya pada sektor yang menjadi keunggulan PT PP.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP Agus Purbianto menjelaskan strategi lain yang akan dilakukan ialah memperdalam fokus pada portofolio milik pemerintah, BUMN, termasuk kerja sama BUMN, serta meningkatkan pengelolaan investasi.
"Kami tentu juga meningkatkan kapasitas balance sheet perusahaan, di mana salah satunya berfokus pada program smart asset recycling, termasuk pada sektor properti," ujar Agus dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (21/1).
Untuk taktik peningkatan pengelolaan investasi, salah satunya dioptimalkan lewat program investasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di mana PT PP punya peluang kontrak baru untuk beberapa konstruksi di wilayah itu.
Peluang tersebut, lanjutnya, berasal dari pekerjaan proyek infrastruktur ataupun pembangunan pabrik di KIT Batang. Untuk tahun ini dan tahun mendatang, PT PP punya kesempatan menggarap mulai dari pematangan lahan seluas 2.650 hektare, hingga pembangunan pengelola dan sarana ibadah.
"Termasuk pabrik siap pakai, dryport, seaport, jetty, dan atau infrastruktur dan utilitas lainnya," tegas Agus.
Asset Recycling
Selain memantapkan pengelolaan investasi, PT PP juga berkomitmen melakukan asset recycling di sektor properti ataupun non properti. Di sektor non properti, PT PP akan melakukan divestasi pada penjualan peralatan berat konstruksi. Nantinya hasil divestasi akan digunakan untuk pembaharuan dan investasi alat berat baru.
"Hasil divestasi akan digunakan untuk pembaharuan dan investasi alat berat yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan anak perusahaan saat ini seperti pada kebutuhan area pertambangan," kata Agus.
Asset recycling juga akan dilakukan dengan skema pelepasan saham pada empat perusahaan patungan yang digagas oleh PT PP ataupun anak perusahaan yang bergerak di sektor properti, pembangkit listrik, dan minyak bumi.
Sementara untuk asset recycling di sektor properti, PT PP akan merangkul PT Danareksa Sekuritas (Persero) untuk meluncurkan program percepatan peningkatan kinerja pascapandemi. Dengan begitu, Agus berharap peluang bagi investor semakin terbuka untuk memiliki aset persediaan properti.
Peluang yang terbuka bagi investor itu, lanjutnya, dilakukan dengan metode pelepasan aset. Agus menyebut hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mendongkrak kinerja perusahaan pelat merah.
Lewat program tersebut, Agus juga menegaskan PT PP membuka peluang bagi para investor untuk memiliki aset anak perusahaan yang bergerak di bidang properti. Setidaknya ada 19 aset properti yang dimiliki PT PP Properti dan PT PP Urban yang akan dilepas dalam jumlah besar.
"Aset itu berada di kota besar, terdiri dari high rise building dan lahan kosong. Total luasan area mencapai 46,1 hektare," ucapnya.