26 Agustus 2024
16:46 WIB
PLN NP Sudah Salurkan 10.000 Ton FABA Untuk Proyek IKN
Hingga Agustus 2024, 10.000 ton FABA dari PLN NP telah termanfaatkan untuk proyek pembangunan infrastruktur di IKN.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo meresmikan Jembatan Pulau Balang sekaligus me ninjau pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (28/7/2024). BPMI Setpres/Rusman
JAKARTA – Hingga Agustus 2024, PT PLN melalui PLN Nusantara Power (PLN NP) telah menyalurkan 10.000 ton fly ash dan bottom ash (FABA) untuk pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, tahap pertama. PLN NP menargetkan pemanfaatan 60.000 ton FABA dari Unit Pembangkit Kaltim Teluk untuk bahan campuran pembangunan infrastruktur di IKN.
Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah mengungkapkan serapan itu diperkirakan bakal terus meningkat seiring adanya persyaratan pemanfaatan limbah hasil pembakaran batu bara dalam pembangunan infrastruktur di IKN.
Sejumlah proyek yang telah menggunakan FABA dari PLN NP ialah Jalan Tol IKN yang membentang sepanjang 6,7 km dan menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara, hingga proyek pelindung tumbukan kapal atau fender di Jembatan Bentang Panjang Pulau Balang.
Baca Juga: PLN NP Siap Pasok 60 Ribu Ton FABA Bangun Infrastruktur Di IKN
"Termasuk duplikasi Jembatan Bentang Pendek Pulau Balang, dan Proyek Tol IKN segmen Karangjoang-KKT Karingau," ujar Ruly lewat keterangan tertulis, Senin (26/8).
Ruly menambahkan, kontribusi PLN NP dalam bentuk pasokan FABA terhadap pembangunan infrastruktur di IKN itu turut memberi dampak positif terhadap lingkungan.
"Sebagai upaya dalam percepatan mewujudkan Ibu Kota Negara, PLN Nusantara Power melalui unit pembangkit terdekat ke IKN, yaitu Kaltim Teluk, siap berkontribusi dalam menyediakan FABA yang nantinya akan digunakan untuk pekerjaan konstruksi dan infrastruktur," kata dia.
Unit Pembangkit Kaltim Teluk sendiri berlokasi di Kota Balikpapan dengan kapasitas 2x110 MW. Pembangkit tersebut menghaslkan fly ash sebanyak 150 ton per hari dan bottom ash sekitar 50 ton per hari.
"Dari total FABA yang dihasilkan, 70% ditargetkan untuk dimanfaatkan dalam pembangunan IKN," ungkapnya.
Asal tahu saja, FABA dari UP Kaltim Teluk tak hanya digunakan untuk pendukung infrastruktur, tetapi juga penetralisir lahan asam pada area pertanian, serta media tanam pada nursery untuk penghijauan sekitar Tol Balikpapan-IKN.
Baca Juga: Menhub Sebut Uji Coba Landasan Pacu Bandara IKN Berjalan Lancar
Ruly menegaskan hal tersebut sejalan dengan upaya perusahaan dalam mewujudkan ekonomi sirkular dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) yang dipatok pemerintah pada 2060 atau lebih cepat.
Lewat inisiatif tersebut, PLN Nusantara Power dijelaskannya telah membuktikan komitmen pengelolaan sumber daya secara bertanggung jawab, serta menjadi bagian integral dari pembangunan Indonesia yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
"FABA bukan sekadar limbah, tetapi sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Kami berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan IKN dengan memaksimalkan potensi FABA sebagai bahan konstruksi yang inovatif," pungkas Ruly Firmansyah.