23 November 2023
13:32 WIB
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) optimistis perekonomian Indonesia 2024 masih tumbuh, meski ada beberapa faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Di antaranya, geopolitik, disrupsi rantai pasok, hingga kenaikan harga energi.
Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bobby Gafur Umar menambahkan, syarat lain ekonomi tahun depan tumbuh positif yakni pertumbuhan ekonomi tahun ini mesti di angka 5%.
"Kalau kita bisa tutup (pertumbuhan ekonomi tahun 2023) di angka 5%, prediksi pemerintah juga tahun depan masih di kisaran 5%, rasanya 2024 masih menjanjikan," ujarnya dalam Media Briefing di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (22/11).
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,94% pada Kuartal III/2023
Untuk diketahui, laju perekonomian Indonesia per Oktober 2023 mengalami penurunan sehingga berada di bawah 5%, atau tepatnya sebesar 4,94%.
Lebih lanjut, Bobby juga menyampaikan perekonomian RI saat ini masih didukung sektor industri. Utamanya, pasar domestik dan retail seperti makanan dan minuman (mamin).
Sementara itu, dia mengatakan untuk sektor usaha yang mengandalkan ekspor perlu berhati-hati. Menurutnya, pasar atau market ekspor mulai mengalami penurunan, ditambah dengan persaingan antar negara untuk berebut pasar.
Sejalan dengan itu, Bobby menekankan pemerintah harus lebih tegas dan sistematis untuk menahan masuknya produk-produk impor ilegal. Karena, barang impor ilegal yang dijual dengan harga rendah akan menggerus pasar domestik.
Baca Juga: BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2023 Berada Pada Rentang 4,5-5,3%
Terlebih lagi, sambungnya, masih banyak barang-barang yang bisa diproduksi di Indonesia, sehingga tidak perlu diimpor.
"Tapi juga jangan jadi menahan impor produk bahan baku, barang modal, atau bahan penunjang yang belum diproduksi di Indonesia," imbuh Bobby.
Secara umum, dia menilai bahwa kinerja industri, terutama manufaktur masih bisa menyokong perekonomian Indonesia. Itu karena angka PMI manufaktur masih ekspansif sebesar 51,5.
Adapun kinerja industri berdasarkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Kementerian Perindustrian berada di angka 50,7. Meski lebih rendah, angka itu masih menunjukkan laju ekspansif sektor industri.
"Banyak faktor penghambat pertumbuhan ekonomi secara umum, tapi kami di Kadin melihat 2024 selama pertumbuhan ekonominya setara dengan 2023 kita optimistis ada pertumbuhan," tutup Bobby.