05 November 2025
15:37 WIB
7,46 Juta Orang Indonesia Menganggur Per Agustus 2025
BPS mengumumkan jumlah pengangguran di Indonesia menurun sekitar 4.000 orang dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy).
Penulis: Siti Nur Arifa
Sejumlah pencari kerja mengisi formulir saat Job Fair Kota Serang 2024 di Kota Serang, Banten, Rabu (17/7/2024). Antara Foto/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2025 tercatat sebesar 4,85% atau sekitar 7,46 juta orang dari keseluruhan angkatan kerja yang sebanyak 154 juta orang. Angka tersebut, dilaporkan menurun sekitar 4.000 orang dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy).
“Angkatan kerja yang tidak terserap pasar kerja menjadi pengangguran yaitu sebesar 7,46 juta orang atau menurun sekitar 4.000 orang dibandingkan dengan bulan Agustus 2024,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/11).
Edy merinci, penurunan tingkat pengangguran terbuka dibandingkan Agustus tahun lalu terjadi baik pada penduduk laki-laki maupun perempuan, serta di wilayah perkotaan maupun di wilayah perdesaan.
Baca Juga: Marak Pengangguran Terdidik, Kadin Dorong Transformasi Pendidikan
Lebih lanjut, BPS mencatat per Agustus 2025 terdapat sebanyak 218,17 juta penduduk yang masuk di dalam kategori usia kerja. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 2,80 juta orang dibandingkan dengan kondisi bulan Agustus tahun 2024.
Dia merinci, angkatan kerja yang tercatat mencapai 154 juta orang atau bertambah sekitar 1,89 juta orang, diikuti bukan angkatan kerja mencapai 64,17 juta orang atau bertambah sekitar 0,91 juta orang. Adapun dari angkatan kerja tersebut, sebanyak 146,54 juta orang di antaranya bekerja.
“Jumlah penduduk yang bekerja ini bertambah sekitar 1,90 juta orang dibandingkan dengan bulan Agustus 2024. Jika dirinci, penduduk yang bekerja terdiri dari yang pertama pekerja penuh sebanyak 98,65 juta orang atau bertambah sekitar 0,20 juta orang. Sementara pekerja paruh waktu sebanyak 36,29 juta orang bertambah 1,66 juta orang,” urai Edy.
Selain itu, terdapat masyarakat setengah pengangguran sebanyak 11,60 juta orang atau bertambah 0,04 juta orang dibanding tahun lalu.
Detail Penyerapan Tenaga Kerja
Dalam kesempatan sama, Edy mengungkap hampir seluruh lapangan usaha mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja kecuali kegiatan jasa lainnya, pertambangan dan pengalian, serta aktivitas keuangan dan asuransi, serta real estate jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2024.
Adapun tiga lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan. Sementara, tiga lapangan usaha yang mengalami peningkatan tenaga kerja terbanyak dalam satu tahun terakhir adalah lapangan usaha pertanian, kemudian akomodasi dan makan minum, serta lapangan usaha industri pengolahan.
Baca Juga: BPS: Pengangguran Indonesia Setahun Naik 83 Ribu Orang, Jadi 7,28 Juta Orang
“Masing-masing meningkat sebesar 0,49 juta, 0,42 juta, dan 0,30 juta tenaga kerja,” kata Edy.
Jika dilihat berdasarkan latar belakang pendidikan, per Agustus 2025, sebesar 13,06% penduduk yang bekerja memiliki latar belakang pendidikan tinggi yaitu diploma ke atas. Sementara 34,75% penduduk yang bekerja berasal dari latar belakang pendidikan SD ke bawah.
“Pekerja berpendidikan rendah masih mendominasi penduduk yang bekerja di Indonesia, (namun) jika dibandingkan dengan bulan Agustus tahun lalu, persentase pekerja pendidikan sekolah dasar ke bawah menurun, sementara pekerja pendidikan diploma ke atas justru sebaliknya menjadi meningkat,” tandas Edy.