c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

05 Mei 2025

17:55 WIB

BPS: Pengangguran Indonesia Setahun Naik 83 Ribu Orang, Jadi 7,28 Juta Orang

BPS mencatat kenaikan jumlah pengangguran RI sepanjang Februari 2024-2025 sebanyak 83.450 orang. Meski begitu, jumlah ini masih kalah dengan kenaikan jumlah pekerja yang bertambah 3,59 juta orang.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">BPS: Pengangguran Indonesia Setahun Naik 83 Ribu Orang, Jadi 7,28 Juta Orang</p>
<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">BPS: Pengangguran Indonesia Setahun Naik 83 Ribu Orang, Jadi 7,28 Juta Orang</p>

Sejumlah pencari kerja mengisi formulir saat Job Fair Kota Serang 2024 di Kota Serang, Banten, Rabu (17/7/2024). Antara Foto/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.

JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, sepanjang periode Februari 2024 hingga Februari 2025, jumlah pengangguran di Indonesia meningkat 83.450 orang. Sehingga sampai saat ini, total pengangguran yang tercatat oleh BPS naik menjadi 7,28 juta orang.

"Per Februari 2025, jumlah orang yang menganggur meningkat sebanyak 0,08 juta orang atau sekitar 83 ribuan orang, yang naik kira-kira 1,11%," ungkap Amalia dalam Konferensi Pers Rilis BPS, Jakarta, Senin (5/5).

Dengan demikian, total pengangguran Indonesia sebanyak 7,28 juta orang saat ini sekitar 3,35% dari total penduduk usia kerja yang mencapai 216,79 juta orang. Jumlah ini juga sekitar 4,75% dari jumlah Angkatan Kerja (AK) yang saat ini mencapai 153,05 juta orang.

Baca Juga:Sambil Kurangi PHK, Menaker Dorong Satgas PHK Fokus Perbanyak Lowongan

Amalia juga menyampaikan, jumlah AK di dalam negeri pada rentang setahun yang sama diketahui naik 3,67 juta orang. Meski jumlah pengangguran meningkat, namun jumlahnya masih jauh dibandingkan kenaikan jumlah orang yang bekerja.

BPS mencatat, kenaikan jumlah orang yang bekerja setahun belakangan sebanyak 3,59 juta orang. Sehingga total penduduk yang bekerja ada 145,77 juta orang. Dilihat lebih rinci, Amalia menjelaskan, profil penduduk yang bekerja terbagi menjadi tiga kategori.

Pertama, pekerja penuh atau minimal bekerja 35 jam dalam sepekan, jumlahnya ada 96,48 juta orang atau naik 3,21 juta orang dalam setahun.

Kedua, pekerja paruh waktu atau pekerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam sepekan dan tidak menerima pekerjaan lainnya, jumlahnya mencapai 37,62 juta orang atau naik 0,82 juta orang setahun terakhir. 

Ketiga, pekerja setengah pengangguran atau orang yang bekerja kurang dari 35 jam dalam sepekan dan masih menerima atau mencari pekerjaan tambahan. Jumlah pekerja kategori ini mencapai 11,67 juta orang atau turun 0,44 juta orang.

Baca Juga: Kemenaker Ungkap Masalah Pengangguran Saat Ini

Amalia menambahkan, sebanyak 7,28 juta orang pengangguran tersebut sebesar 4,76% terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2025. Angka tersebut, menurutnya lebih rendah jika dibandingkan dengan Februari 2024 yang sebesar 4,82%. 

"Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka ini juga terjadi pada perempuan. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka laki-laki mengalami peningkatan sebesar 0,02% basis poin. Penurunan tingkat pengangguran terbuka juga konsisten terjadi di wilayah perkotaan maupun pedesaan," jelas Amalia. 

Lebih lanjut, Amalia juga mengeklaim, adanya peningkatan positif pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang sejalan dengan aktivitas ekonomi yang terus tumbuh. Tercatat, TPAK pada Februari 2025 sebesar 70,60% atau naik 0,8% dari tahun lalu yang tercatat 69,80%. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar