11 November 2023
09:13 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan, yakni dari periode tanggal 6 sampai dengan 10 November 2023 bergerak menguat.
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 0,30% menjadi 6.809,263 dari 6.788,850 pada penutupan pekan yang lalu," kata Pj. S. Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad melalui siaran pers, Jumat (10/11) malam.
Kemudian, lanjut dia, rata-rata nilai transaksi harian saham pekan ini mengalami peningkatan sebesar 16,60% menjadi Rp12,77 triliun, dari Rp10,95 triliun pada pekan sebelumnya.
Baca Juga: Bursa Sepekan: Semua Positif, Kecuali IHSG Turun 1,12%
Kapitalisasi pasar saham Bursa pekan ini juga meningkat sebesar 1,28%, dari Rp10.553 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp10.688 triliun.
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian saham turun sebesar 11,36% menjadi 1.115.185 kali transaksi. Pada pekan lalu, rata-rata frekuensi harian saham sebesar 1.258.036 kali.
Rata-rata volume transaksi harian saham turut turun sebesar 16,34% menjadi 19,11 miliar lembar saham dari 22,84 miliar lembar saham pada sepekan yang lalu.
Kautsar menuturkan, investor asing pada Jumat (10/11), mencatatkan nilai jual bersih saham sebesar Rp705,32 miliar. Sepanjang tahun 2023, investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih saham sebesar Rp16,19 triliun.
Kegiatan Sepekan
Obligasi Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap II Tahun 2023 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan V Adira Finance Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) resmi dicatatkan di BEI pada Jumat (10/11).
Obligasi ini dicatatkan dengan nilai Rp1,25 triliun dengan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idAAA (Triple A). Sedangkan sukuk tersebut dicatatkan dengan nilai Rp300 miliar, dengan hasil pemeringkatan dari Pefindo adalah idAAA(sy) (Triple A Syariah). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bertindak sebagai Wali Amanat untuk kedua emisi tersebut.
Adapun, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 99 emisi dari 56 emiten senilai Rp110,45 triliun.
Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 536 emisi dari 127 emiten dengan outstanding Rp457,71 triliun dan US$69,05 juta.
Baca Juga: Cetak Sejarah, 900 Perusahaan Tercatat di BEI
Sedangkan, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan US$486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sembilan emisi senilai Rp2,84 triliun.
BEI kembali meraih pencapaian baru pada Rabu (8/10), yaitu total perusahaan tercatat saham yang telah mencapai lebih dari 900 atau tepatnya berjumlah 901 perusahaan tercatat.
Pada hari tersebut, terdapat tiga pencatatan perdana saham di BEI, yaitu PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) sebagai perusahaan tercatat ke-899, PT Mastersystem Infotama Tbk (MSTI) sebagai perusahaan tercatat ke-900, dan PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM) sebagai perusahaan tercatat ke-901.