15 November 2022
15:32 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Pasca kebangkrutan bursa kripto FTX terbesar kedua dunia yang terjadi pada beberapa hari lalu, tidak bisa dimungkiri ekosistem kripto secara global terdampak.
Berkaca pada isu FTX, sebagai pelaku industri, Oscar pun menyarankan adanya audit total kepada crypto exchange Indonesia yang sudah terdaftar di Bappebti demi transparansi dan perlindungan kepada para member.
CEO Indodax Oscar Darmawan berpendapat isu likuiditas yang dialami oleh FTX perlu menjadi concern khusus bagi para pelaku industri untuk lebih transparan agar dipercaya oleh komunitas kripto, karena keamanan aset investor dan transparansi merupakan hal yang sangat penting.
"Indodax sudah berdiri hampir sembilan tahun lamanya dan kami selalu berusaha menjaga kepercayaan para member kami. Likuiditas kami lebih dari 100% baik dari kripto maupun Rupiah. Sebagai pelaku industri saya juga berharap tidak ada exchange di Indonesia yang jatuh karena penyalahgunaan aset nasabah ini," jelas Oscar dalam pernyataan resminya, Selasa (15/11).
Audit yang dimaksud ialah audit exchange secara keseluruhan. Menurutnya audit yang dilakukan oleh auditor yang paham cara blockchain berjalan jadi bukan sekedar pencatatan rupiah.
Dia menegaskan perlunya melakukan penyamaan inventory kripto dan rupiah yang ada di orderbook dan saldo nasabah.
"Bukan hanya sekedar proof of reserve yang tidak berarti banyak namun juga proof of liability yaitu jumlah total deposit member yang tercatat di dalam exchange. Selaku pelaku industri, saya menyarankan semua exchange di Indonesia berbuat hal yang sama, dan menyarankan pihak regulator dalam hal ini Bappebti untuk mewajibkan semua exchange untuk melakukan audit serupa," jelas Oscar.
Baca Juga: Saat Pasar Anjlok, Nabung Kripto Bisa Jadi Strategi
Dengan adanya audit secara keseluruhan, ia menuturkan saldo member dari setiap exchange bisa dicocokkan dengan proof of reserve dari exchange tersebut baik dari nominal rupiah nya maupun jumlah kriptonya.
"Saya juga berharap Bappebti dapat segera memberikan aturan baru yang meminta exchange menunjukkan hasil audit ini dan dilakukan reguler tiap hari kalau perlu," tegasnya
Dengan adanya laporan terbuka ini, Oscar berharap semua orderbook, saldo member dan inventory akan match dan semua nya ada di Indonesia. Dengan semua inventory ada di Indonesia, ia yakin member akan terlindungi.
"Jangan sampai orderbook nya di negara ini, saldo nya ada di third party dan inventory yang ada di Indonesianya sendiri malah ternyata cuma kecil banget. Jangan sampai inventory tidak match antara yang ada di orderbook dengan yang dilaporkan karena berpotensi menjadi chaos di kemudian hari," jelas Oscar.
Oscar pun menambahkan bahwa di Indodax, baik itu orderbook, saldo member maupun inventory semuanya ada di Indonesia jadi keamanan member jelas terlindungi.
"Saya selalu mengapresiasi langkah Bappebti yang cepat tanggap dan selalu mengakomodir kebutuhan industri kripto. Saya harap dengan saran yang saya sampaikan dapat diterima dan dapat memberikan keamanan, kepercayaan, dan kenyamanan pada investor kripto terutama setelah apa yang terjadi beberapa waktu lalu yang mempengaruhi market kripto dunia," jelas Oscar.
Terkait market kripto yang sedang mengalami fase bearish saat ini, ia berharap di tahun 2023 dan 2024 kripto akan naik kembali meskipun secara bertahap. Oscar pun berharap kedepannya tidak ada crypto exchange global yang mengalami masalah serupa karena sedikit banyak akan mempengaruhi market kripto secara global juga.
"Dengan kebijakan audit yang diusulkan ini semoga dapat membuat resiko ekosistem kripto nasional menjadi sangat rendah dan aset member tidak disalahgunakan," tandasnya.
Runtuhnya FTX Membawa Percepatan PHK
Melansir dari Cointelegraph, salah satu perusahaan spesialis rekruitmen memperingatkan bahwa setelah jatuhnya pertukaran kripto FTX akan terjadi potensi percepatan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam beberapa bulan mendatang.
Menurut laporan pada 14 November dari platform aggregator data kripto CoinGecko menemukan bahwa perusahaan kripto telah melepaskan 4.695 karyawan sepanjang 2022 dan startup teknologi yang mem-PHK 4% stafnya. Penulis laporan tersebut memperingatkan bahwa PHK kripto dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang setelah keruntuhan FTX.
"Dengan runtuhnya FTX sejak 2 November dan dampak penuhnya pada ruang cryptocurrency yang masih berlangsung, PHK cryptocurrency lebih lanjut dapat terjadi di bulan-bulan berikutnya," tulisnya.
Pendiri CryptoRecruit Neil Dundon berpendapat bahwa sementara peristiwa FTX akan menyebabkan beberapa PHK, itu tidak mengubah tren yang lebih luas bahwa perekrutan juga mengikuti harga kripto. Menurutnya PHK konsisten secara efektif mengikuti tren yang sama dengan harga kripto. FTX tidak mengubah tren yang lebih luas saat ini dan itu merupakan peristiwa tragis.
"Akan ada PHK karena itu, tetapi itu akan menghadirkan peluang bagi proyek-proyek bagus untuk meraup bakat bagus yang sedang kami kumpulkan," sebutnya.
Baca Juga: Kemendag Kembali Tegaskan Tak Gegabah Launching Bursa Kripto
Hal serupa juga dikatakan oleh Kevin Gibson, pendiri perusahaan perekrutan Proof of Search yang kurang optimis. Gibson mengatakan sulit untuk mengomentari bagaimana keruntuhan FTX akan mengguncang seluruh ekosistem karena kripto berubah setiap hari.
Dia sendiri mengatakan perusahaan di seluruh sektor kripto telah mengalami sejumlah PHK sepanjang tahun sebagai akibat dari penurunan pasar.
Di antara pemotongan staf terbaru di industri ini termasuk PHK 1.000 karyawan oleh pemroses pembayaran Stripe, pemotongan 22% dari pengembang blockchain Flow Dapper Lab, dan PHK 10% dari perusahaan modal ventura Digital Currency Group. Semua PHK ini mulai berlaku pada awal November.
Perusahaan investasi yang berfokus pada aset digital Galaxy Digital juga dilaporkan akan mengincar pemotongan 20% pada 1 November. Ditambah lagi Coinbase yang diketahui telah memotong 60 staf lagi pada 10 November, menurut Yahoo Finance