16 Oktober 2023
15:45 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengakui bahwa ke depan Indonesia akan merasakan dampak dari perang Israel dan Palestina yang pecah beberapa waktu terakhir.
Saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Tutuka tak menutup kemungkinan Indonesia akan mencari sumber minyak lain di luar Arab Saudi. Diketahui, eksportir minyak ke Indonesia yang paling dominan ialah Arab Saudi dan Nigeria.
"Intinya terbuka mencari sumber minyak dari mana saja. Sekarang kita impor paling besar dari Arab Saudi dan Nigeria, banyak sih tapi sebagian besar dari dua itu," ujarnya di Jakarta, Senin (16/10).
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melunak, Investor Cermati Perang Israel-Hamas
Dia menilai saat ini dampak perang antara Israel dan Hamas masih belum terlihat. Namun, apabila perang sudah meluas dan sektor logistik di Timur Tengah mulai terganggu, barulah Indonesia merasakan dampaknya.
"Logistik mungkin ya, kalau logistik terdampak, naik itu (harga minyak). Kalau sudah mulai agak meluas, baru terlihat," sebut Tutuka.
Ketegangan di Timur Tengah berpotensi meluas. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian telah mengeluarkan peringatan bagi Israel untuk menghentikan baku tembak di Gaza.
Dalam pernyataannya, Iran menyatakan siap bertindak apabila Israel gagal mengakhiri agresi terhadap Palestina, kantor berita semi-resmi Fars melaporkan pada hari Minggu, dilansir oleh Reuters.
“Jika agresi Zionis tidak berhenti, semua pihak di kawasan ini akan menjadi pemicunya,” kata Hossein Amirabdollahian.
Peringatan Iran juga disampaikan melalui unggahan media sosial X pada Sabtu (14/10), bahwa jika "kejahatan perang dan genosida" Israel tidak dihentikan maka situasinya akan menjadi tidak terkendali dengan "konsekuensi yang luas."
Unggahan di X oleh misi Iran untuk PBB muncul setelah Axios melaporkan bahwa Teheran memperingatkan Israel – dalam pesan yang dikirim melalui PBB – bahwa mereka harus merespons jika Israel melakukan serangan darat di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
Amirabdollahian menyatakan kesiapan front perlawanan, termasuk Hizbullah, untuk memulai perang baru dengan Israel. Artinya, ada kemungkinan Iran turun gunung untuk menyerang Israel.
Baca Juga: Harga Minyak Naik di Tengah Kekhawatiran Pengetatan Pasokan
Tutuka Ariadji pun mengakui apabila Iran terlibat langsung dalam pertempuran, dampaknya akan sangat besar terhadap kenaikan harga minyak dunia.
"Kalau Iran sudah masuk, Arab Saudi pasti masuk, tentu dampaknya bisa besar. Tapi untuk sekarang ini, masih tidak tahu larinya ke mana," kata dia.
Kondisi-kondisi tersebut, tambah Tutuka, menjadi latar belakang upaya Indonesia untuk mencari sumber minyak dari negara lain di luar Arab Saudi. Secara mendasar, langkah tersebut merupakan upaya menjaga pasokan energi di dalam negeri.
"Kita buka memang kalau ada masalah harus kita ambil (minyak) dari mana dan sebagainya. Yang jelas, pasokan energi harus terpenuhi dan dapat terjangkau oleh masyarakat, affordability," tandas Tutuka Ariadji.