c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

11 September 2023

13:58 WIB

Bulog Klaim Selesaikan Kesepakatan Impor Beras 400 Ribu Ton

Kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan sejumlah negara mengenai sisa penugasan impor beras sebanyak 400 ribu ton sudah selesai dan tinggal menunggu kedatangan.

Bulog Klaim Selesaikan Kesepakatan Impor Beras 400 Ribu Ton
Bulog Klaim Selesaikan Kesepakatan Impor Beras 400 Ribu Ton
Ilustrasi. Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat beras impor asal Thailand di Pelabuhan Ujung Baru, Medan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Rabu (6/9/2023). Antara Foto/Yudi

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan sejumlah negara mengenai sisa penugasan impor beras sebanyak 400 ribu ton sudah selesai dan tinggal menunggu kedatangan.

“Impor sudah selesai. (Asal negaranya) rahasia, yang penting sudah selesai. Berarti kita tidak impor lagi,” kata Dirut Bulog Budi Waseso di Gudang Bulog DKI Jakarta dan Banten di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (11/9), seperti dilansir Antara.

Pria yang akrab disapa Buwas itu menegaskan asal negara impor beras tidak jauh berbeda dengan beras impor yang sudah terlebih dahulu datang. “Pokoknya ada lah. Itu yang sudah ada sebelumnya kan Thailand, Vietnam. Ya bisa aja dari Thailand dan Vietnam juga,” sebutnya.

Pada kesempatan berbeda, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia akan mengimpor beras dari Kamboja sebanyak 250 ribu ton. Kesepakatan tersebut tercapai usai bertemu dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.

Jokowi yang sedang meninjau pembagian bantuan pangan beras di Gudang Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu mengatakan realisasi impor dari Kamboja dan negara-negara lainnya sedang bertahap menuju ke gudang Bulog di Indonesia.

“Paling lama, Pak Kabulog menyampaikan paling lambat November dalam perjalanan. Masa (langsung) datang, ngomong langsung sudah sampai gudang,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Tito Ingatkan Kepala Daerah Jaga Stok Beras

Adapun per awal September impor beras yang telah terealisasi oleh Bulog sebanyak 1,6 juta ton beras dari total penugasan 2,3 juta ton. Penugasan impor tersebut terdiri atas 300 ribu ton dari sisa penugasan pada 2022 dan 2 juta ton dari penugasan 2023.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjanjikan sisa kuota impor beras 2023 akan rampung masuk ke Indonesia seluruhnya sebelum akhir tahun ini. 

Sisa yang masih harus didatangkan sebesar 400 ribu ton. Sementara itu, total penugasan impor beras Indonesia melalui Bulog untuk 2023 sebanyak 2 juta ton, atau yang sudah terealisasi impor sebanyak 1,6 juta ton.

“Untuk impor enggak boleh lebih dari tahun 2023. Jadi ini harus sebelum akhir tahun harus datang. Minggu ini Bulog akan bidding atau menawar harga mereka,” kata Arief saat ditemui di kawasan gedung DPR RI, ditulis Jumat (8/9).

Arief menjelaskan, perihal importasi, keputusannya diperlukan waktu yang cukup panjang, mulai dari pemeriksaan spesifikasi beras, harga, ketersediaan, kesanggupan menyuplai. 

Baca Juga: Harga Gabah Tinggi Gara-Gara Produksi Padi Minim

Lalu dilanjutkan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) antarpemerintah negara atau Government to Government (G2G) yang dilanjutkan Business to Business (B2B). Berikutnya kesiapan infrastruktur seperti pelabuhan dan dermaga mana yang dipilih untuk pengiriman dan karantina.

Mengenai ketersediaan stok beras, Arief bilang, pihaknya akan memastikan dan tetap menjaga ketersediaan beras dari dalam negeri dengan melihat produksi.

“Kita lihat sama-sama produksinya. Nanti saya disangka pro impor. Saya hanya menjaga ketersediaan. Kita lihat, ini kan masih September. Kita masih punya stok 1,6 juta ton ditambah 400 ribu ton itu kan masih 2 juta ton, dipotong 640 ribu ton itu sebenarnya masih cukup,” ucap Arief. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar