c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 Agustus 2023

13:50 WIB

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Sejumlah Wilayah Tak Sebaik Tahun lalu

Pada kuartal ini, hanya Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi yang mengalami kenaikan pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dibanding kuartal II/2022

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Sejumlah Wilayah Tak Sebaik Tahun lalu
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Sejumlah Wilayah Tak Sebaik Tahun lalu
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Pekerja menyelesaikan produksi air conditioner (AC) rumahan di LG Factory, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (23/5/2023). Antara Foto/Fauzan

JAKARTA - Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud menyampaikan, pertumbuhan ekonomi di sejumlah wilayah Indonesia pada kuartal II/2023 cenderung menurun dibanding kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Penurunan capaian pertumbuhan ekonomi ini hampir merata terjadi di semua pulau. 

“Secara umum, pertumbuhan ekonomi (spasial) kuartal II/2023 ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2022,” terangnya dalam laporan BRS Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2023, Jakarta, Senin (7/8).

Dia menjabarkan, pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa yang di kuartal II/2023 tumbuh sebesar 5,18%, terhitung lebih kecil daripada pertumbuhan kuartal II/2022 yang mencapai 5,65%. Hal yang sama juga terjadi pada Pulau Sumatra yang pertumbuhan ekonominya menurun, dari 4,96% di kuartal II/2022 menjadi 4,90% di kuartal II/2023.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,17% pada Kuartal II/2023

Kemudian, pertumbuhan ekonomi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara di kuartal II/2023 sebesar 3,01% atau lebih kecil daripada periode sama tahun sebelumnya yang sempat tumbuh hingga 4,01%. Adapun, penurunan pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi di Maluku dan Papua, dari 13,07% di kuartal II/2022 menjadi 6,35% di kuartal II/2023.

Kendati, Edy menyampaikan, kenaikan pertumbuhan ekonomi terjadi pada Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi pada kuartal kedua 2023 berbanding kuartal kedua 2022. Bahkan, BPS mengidentifikasi, Pulau Sulawesi mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di kuartal kedua tahun ini.

“Kalimantan pada kuartal ini tumbuh 5,56%, sementara tahun lalu pada kuartal yang sama tumbuh 4,54%. Sementara (ekonomi) Sulawesi tumbuh pada posisi 6,64%, pada tahun lalu untuk kuartal yang sama tumbuh sebesar 6,48%,” jelasnya.  

Secara keseluruhan struktur ekonomi Indonesia secara spasial masih didominasi wilayah Jawa dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,27%. Kontribusi ini diikuti oleh Sumatra (21,94%); Kalimantan (8,32%); Sulawesi (7,13%); Bali dan Nusa Tenggara sebesar (2,77%); serta Maluku dan Papua (2,57%). 

Kontribusi ekonomi tersebut dihitung berdasarkan distribusi PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) di kuartal II/2023.

“Struktur ekonomi di Indonesia sampai dengan kuartal II/2023 ini masih didominasi oleh Pulau Jawa,” ujarnya. 

Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Jika ditelisik lebih detail, pertumbuhan ekonomi Sumatra berasal dari Provinsi Sumatra Utara (1,19%); Riau (1,02%); Sumatra Selatan (0,73%); Lampung (0,43%); Kep. Riau (0,38%); Sumatra Barat (0,38%); Jambi (0,32%); Aceh (0,24%); Kep. Bangka Belitung (0,12%); serta Bengkulu (0,09%).

“Adapun sumber pertumbuhan utama Sumatra Utara berasal dari (kegiatan) Perdagangan, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, serta Industri Pengolahan,” paparnya.

Kemudian, pertumbuhan ekonomi Jawa berasal dari DKI Jakarta (1,44%); Jawa Timur (1,33%); Jawa Barat (1,20%); Jawa Tengah (0,79%); Banten (0,34%); serta DI Yogyakarta (0,08%). Adapun sumber pertumbuhan utama DKI Jakarta berasal dari sektor Infokom, Perdagangan, dan Jasa Perusahaan.

Lalu, pertumbuhan ekonomi Kalimantan berasal dari Kalimantan Timur (3,55%); Kalimantan Selatan (0,73%); Kalimantan Barat (0,61%); Kalimantan Utara (0,34%); serta Kalimantan Tengah (0,33%). Sumber pertumbuhan utama Kaltim berasal dari Pertambangan dan Penggalian, Konstruksi, serta Industri Pengolahan.

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi berasal dari Sulawesi Tengah (2,54%); Sulawesi Selatan (2,28%); Sulawesi Utara (0,76%); Sulawesi Tenggara (0,62%); Sulawesi Barat (0,28%); dan Gorontalo (0,16%). Sumber pertumbuhan utama Sulteng adalan Industri Pengolahan, Pertambangan dan Penggalian, serta Perdagangan.

Baca Juga: LPEM: Deindustrialisasi Hantui Kelanjutan Pertumbuhan Ekonomi RI

Pertumbuhan ekonomi Maluku-Papua berasal dari Maluku Utara (3,06%); Papua (2,14%); Papua Barat (0,59%); dan Maluku (0,56%). Sumber pertumbuhan utama Maluku Utara berasal dari Industri Pengolahan, Pertambangan dan Penggalian, serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Terakhir, pertumbuhan ekonomi Bali dan Nusa Tenggara berasal dari Bali (2,59%); Nusa Tenggara Timur (0,90%); dan Nusa Tenggara Barat (-0,48%). Sumber pertumbuhan utama Bali adalah Penyediaan Akomodasi dan Makan-Minum, Transportasi dan Pergudangan, serta Jasa Keuangan.

Edy menggarisbawahi, Nusa Tenggara Barat merupakan satu-satunya Provinsi yang tumbuh negatif pada kuartal II/2023. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan kegiatan pertambangan dan penggalian khususnya produksi tembaga, serta kegiatan pertanian, kehutanan dan perikanan, khususnya produksi padi. 

“Jadi ada dua kegiatan yang mewarnai penurunan PDRB di Nusa Tenggara Barat. Pertama adalah pertambangan dan penggalian, dan yang kedua adalah pertanian kehutanan dan sebagainya,” ungkapnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar