c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

18 Januari 2025

14:45 WIB

Bitcoin Rp1,6 Miliar, CEO Indodax Nilai Kepercayaan Investor Makin Kuat

CEO Indodax Oscar Darmawan menilai lonjakan harga Bitcoin mencerminkan kepercayaan investor yang makin kuat terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai.

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Bitcoin Rp1,6 Miliar, CEO Indodax Nilai Kepercayaan Investor Makin Kuat</p>
<p id="isPasted">Bitcoin Rp1,6 Miliar, CEO Indodax Nilai Kepercayaan Investor Makin Kuat</p>

Investor Kripto memantau grafik perkembangan nilai aset kripto, Bitcoin di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2023). ValidNewsID/Arief Rachman

JAKARTA - Harga Bitcoin (BTC) melonjak signifikan setelah rilis data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat untuk Desember 2024.

CEO Indodax Oscar Darmawan menilai lonjakan ini mencerminkan kepercayaan investor yang makin kuat terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai.

“Kita melihat pola yang sama ketika inflasi mulai stabil dan kebijakan moneter cenderung melunak, Bitcoin mendapatkan momentum kenaikan. Dengan target inflasi The Fed berada di angka 2%, hampir tidak ada peluang pemotongan suku bunga di akhir bulan nanti,” ujarnya melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu (18/1), dikutip dari Antara.

Menurut Oscar, keputusan The Fed akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan Bitcoin dan aset kripto lainnya.

Baca Juga: Jelang Pelantikan Donald Trump, Bitcoin Diprediksi Bisa Capai US$103.000

Pasalnya, pasar sangat sensitif terhadap kebijakan moneter. Jika The Fed memberi sinyal akan menurunkan suku bunga, maka likuiditas akan meningkat, dan Bitcoin bisa menjadi salah satu aset yang paling diuntungkan.

Selain itu, data Producer Price Index (PPI) yang akan dirilis pada 24 Januari 2025 diharapkan memberikan sinyal tambahan terkait tekanan inflasi yang mulai mereda. Oscar menilai faktor ini akan memperkuat sentimen bullish bagi Bitcoin.

“Investor institusional kini lebih percaya diri dalam memasukkan Bitcoin ke dalam portofolio mereka. Ketika inflasi dan kebijakan moneter mulai stabil, permintaan terhadap aset kripto cenderung meningkat,” tambahnya.

Oscar menegaskan regulasi global juga menjadi faktor penting dalam pergerakan Bitcoin. Dengan semakin banyak negara yang mulai menerima Bitcoin sebagai instrumen investasi sah, maka adopsi oleh institusi besar makin marak.

“Hal ini bisa menjadi pendorong utama bagi harga Bitcoin dalam jangka panjang,” katanya.

Meski optimis, ia juga mengingatkan investor untuk tetap berhati-hati terhadap volatilitas pasar. Bitcoin memiliki fundamental yang kuat, lanjutnya, investor tetap harus memperhitungkan faktor eksternal seperti kebijakan ekonomi global dan pergerakan pasar tradisional.

Baca Juga: Penurunan BTC Capai US$95.000, Analis Sebut Sentimen Bearish Menguat

“Saya percaya bahwa 2025 akan menjadi tahun penting bagi Bitcoin dan ekosistem crypto secara keseluruhan. Dengan kombinasi regulasi yang lebih jelas, adopsi institusional, dan momentum pasar, kita bisa melihat Bitcoin mencapai level yang lebih tinggi," katanya.

Sebelumnya harga Bitcoin (BTC) melonjak signifikan setelah rilis data Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat untuk Desember 2024. Inflasi tahunan tercatat di angka 2,9%, sesuai dengan ekspektasi pasar.

Hal ini mendorong nilai Bitcoin melampaui US$102.000 atau setara dengan Rp1,6 miliar lebih. Kenaikan ini juga diikuti oleh aset kripto lainnya saat pengumuman CPI, seperti Ethereum (ETH) yang mencapai Rp54 juta, XRP di Rp50 ribu, SOL di Rp3,2 juta, dan XLM di Rp7 ribu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar