c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

04 November 2025

20:41 WIB

BEI: Pertumbuhan IHSG Tertinggi Kedua Di Asia Tenggara

IHSG sudah tumbuh 16,83% sejak awal tahun hingga 24 Oktober 2025 (ytd), dengan rata-rata nilai transaksi harian Rp16,46 triliun dan investor aktif harian 232 ribu orang.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">BEI: Pertumbuhan IHSG Tertinggi Kedua Di Asia Tenggara</p>
<p id="isPasted">BEI: Pertumbuhan IHSG Tertinggi Kedua Di Asia Tenggara</p>

Ilustrasi. Pegawai beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta, Rabu (1/3/2023). ValidNew sID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman memaparkan pasar modal Indonesia menunjukkan pemulihan. Tecermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah tumbuh 16,83% sejak awal tahun hingga 24 Oktober 2025 (year-to-date/ytd), dengan rata-rata nilai transaksi harian Rp16,46 triliun dan investor aktif harian 232 ribu orang.

"Pertumbuhan IHSG tersebut merupakan yang tertinggi kedua di Asia Tenggara," kata Iman dalam Hana Bank Economic Outlook dengan tema “Indonesia in A Shifting World: Geopolitical, Capital Market, and the Global Economy 2026" yang dikutip Selasa (4/11).

Iman menambahkan, kepemilikan institusi domestik juga menunjukkan peningkatan sejak awal tahun 2025, dengan investor ritel masih mendominasi transaksi saham.

Menjelang akhir tahun, dia memperkirakan ada potensi pemulihan sentimen pasar domestik yang didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga.

Baca Juga: Optimisme Ekonomi Domestik-Global Dorong IHSG Tembus ATH 8.300!

Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyampaikan optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melampaui 5% pada akhir tahun 2025, dengan asumsi belanja pemerintah mampu direalisasikan secara optimal.

Dia menekankan pentingnya paket kebijakan yang akan direalisasikan pada kuartal IV/2025 yang mencakup bantuan pangan, padat karya, insentif PPh 21, dan diskon tarif transportasi selama liburan akhir tahun.

Yunarto menambahkan, tren perdagangan umum dan neraca perdagangan yang positif juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan.

Selain itu, Kim Young Jun dari Hana Institute of Finance membagikan pandangannya mengenai prospek ekonomi dan pasar keuangan global serta Indonesia, sementara Lee Hwan Joo dari Wealth Management Group Hana Bank Korea membahas tren pajak dan simpanan di Korea serta strategi pewarisan aset.

Economic Outlook
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) kembali menyelenggarakan Hana Bank Economic Outlook dengan tema “Indonesia in A Shifting World: Geopolitical, Capital Market, and the Global Economy 2026”.

Acara ini menghadirkan pembicara terkemuka, antara lain Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Kim Young Jun dari Hana Institute of Finance, dan Lee Hwan Joo dari Wealth Management Group Hana Bank Korea, serta dihadiri oleh 300 nasabah dan mitra bisnis Hana Bank yang mewakili berbagai sektor industri.

Baca Juga: Ada Aksi Profit Taking, IHSG (4/11) Ditutup Melemah

Direktur Utama Hana Bank Ko Yung Ryul menyampaikan bahwa tahun 2026 diperkirakan akan membawa berbagai dinamika ekonomi mulai dari penurunan suku bunga di negara-negara besar, tarif bea masuk, volatilitas nilai tukar, hingga berlanjutnya risiko geopolitik.

“Kami berharap seminar ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para nasabah dalam memahami prospek ekonomi tahun 2026 dan merumuskan strategi bisnis di Indonesia. Hana Bank terus berkomitmen menjadi mitra yang terpercaya, memberikan dukungan yang optimal, tumbuh bersama nasabah, dan menciptakan masa depan yang lebih baik,” ujar Ko Yung Ryul dalam sambutannya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar