10 April 2023
15:30 WIB
Penulis: Novelia
Menjelang hari raya Idulfitri, sejumlah masyarakat sibuk dengan aktivitas yang tak biasa, berburu uang baru untuk diberikan ke sanak saudara Lebaran nanti.
Memberikan 'angpau' lebaran memang sudah jadi tradisi turun temurun di negeri kita. Biasanya pada hari suci umat Islam tersebut, para orang tua, atau saudara yang lebih tua dan sudah bekerja, akan memberikan sejumlah uang tunai kepada saudara yang lebih kecil atau muda.
Tak heran, pada hari tersebut, tak sedikit anak-anak yang hilir mudik membawa tas kecil sebagai tempat untuk mengumpulkan angpau yang mereka dapatkan. .
Nah, tahukan Sobat Valid, sejak kapan terdapat tradisi membagikan angpau Lebaran kepada sanak saudara?
Beberapa pendapat mengatakan kalau kebiasaan ini diadopsi dari tradisi pemberian angpau China yang dilakukan pada saat Tahun Baru China atau Imlek. Angpau sendiri berasal dari kata ‘hangbao’ yang berarti ‘amplop merah’ dalam bahasa China.
Sampai saat ini, sebagian orang keturunan China hingga kini masih menggunakan amplop berwarna merah berisi uang kepada sanak saudaranya.
Tradisi masyarakat China untuk berbagi uang sebenarnya sudah ada sejak belum ada teknologi cetak kertas, yakni pada zaman Dinasti Qin. Kala itu, orang tua di China menggantungkan uang logam dengan benang berwarna merah dan menyebutnya sebagai uang ‘pengusir roh jahat’. Lalu, ketika teknologi printing hadir, amplop merah mulai mengantikan peran benang merah tersebut.
Baca juga: Bukan Dari Imlek, Ini Sejarah Asli Salam Tempel Lebaran
Tidak hanya pada hari raya atau tahun baru, dalam tradisi China, angpau juga diberikan saat momentum besar seperti pesta pernikahan. Uang tunai dalam amplop merah diberikan oleh para orang tua atau pasangan yang sudah menikah, kepada mereka yang belum menikah.
Namun, jika selisik, tradisi China bukanlah satu-satunya yang mempengaruhi tradisi pemberian uang di hari Lebaran. Ada juga budaya Arab yang ikut memengaruhi tradisi ini.
Pada abad pertengahan, tepatnya di masa pemerintahan Khalifah Dinasti Fatimiyah di Afrika Utara, terdapat tradisi membagikan berbagai barang kepada anak-anak pada hari pertama Idulfitri. Tak hanya uang tunai, namun juga pakaian dan pernak-pernik lainnya.
Kemudian, pada akhir era Kesultanan Utsmaniyah atau Ottoman, kebiasaan ini menguat. Tetapi bentuk pemberian bergeser menjadi hanya dilakukan dengan uang tunai. Pemberian pun juga dibatasi, dari kepada anak-anak secara acak menjadi hanya dalam lingkup keluarga.
Seiring berjalannya waktu, tradisi ini diturunkan, serta digabungkan dengan tradisi angpau China yang memberikan uang dalam amplop. Perbedaan mencolok barangkali ada pada warna amplop. Jika angpau China, biasanya akan berwarna merah, sedangkan angpau pada Lebaran bisa berwarna apa saja. Umumnya, sih, dengan tulisan ucapan Selamat Hari Raya Idulfitri
Nah, Sobat Valid sendiri, biasanya memberikan "THR" untuk anak-keponakan dalam bentuk apa, nih?