c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

16 Oktober 2025

11:03 WIB

Yusril Nilai Polri Jaga Keseimbangan Tugas Pokok

Yusril menilai, Polri cenderung ke penegakan hukum sedangkan pelayanan publik dan pengayoman kurang.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Yusril Nilai Polri Jaga Keseimbangan Tugas Pokok</p>
<p>Yusril Nilai Polri Jaga Keseimbangan Tugas Pokok</p>

Timsus Robotik Presisi Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri mengoperasikan robot polisi saat melakukan defile pada upacara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (1/7/2025). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menilai, di tengah dinamika sosial dan perkembangan hukum yang kompleks, Polri perlu menjaga keseimbangan antara penegakan hukum, pelayanan publik, dan pengayoman kepada masyarakat.

"Perkembangan yang ada menunjukkan adanya kecenderungan Polri yang semakin dekat dengan penegakan hukum," ungkap Yusril dikutip dari Antara dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (16/10).

Baca juga: Urgensi Reformasi Pendidikan Polisi

Yusril mengingatkan, agar jajaran Polri tak mengabaikan tugas utama dalam menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat. Menurut dia, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat tetap harus menjadi prioritas.

Oleh karena itu, Yusril menekankan pentingnya penguatan kurikulum pendidikan kepolisian agar tetap berorientasi pada tugas utama Polri, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Hingga kini, terdapat dua institusi pendidikan tinggi kepolisian di Indonesia. Yaitu, Akademi Kepolisian (AKPOL) untuk jenjang pendidikan perwira, dan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) – PTIK yang menjadi bagian dari Lembaga Pendidikan Polri untuk jenjang pendidikan strata (S1, S2, S3) dan dikendalikan di bawah Polri. 

Akademi Kepolisian (Akpol) adalah lembaga pendidikan kedinasan yang mencetak calon perwira Polri. 

Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK)–PTIK, yakni lembaga pendidikan akademik di bawah kendali Lembaga Pendidikan Polri, yang memiliki program studi S1, S2, dan S3.

Sementara, mengutip Goodstat, jumlah polisi Indonesia pada 2024 mencapai 436 ribu personel, naik 0,53% dari tahun sebelumnya. Jumlahnya ini menjadikan Indonesia punya polisi terbanyak di ASEAN. Bahkan jauh lebih tinggi dibanding Thailand yang ada di urutan kedua.

Walau naik, jumlah ini baru memenuhi 62,3% dari daftar susunan personel (DSP) yang sebanyak 700.665 orang. DSP ini adalah kebutuhan personel ideal buat Polri.

Mayoritas polisi di Indonesia berpangkat tamtama dan bintara (TA/BA), sebanyak 375.915 orang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar