c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

NASIONAL

10 Oktober 2025

18:52 WIB

Upaya Bersihkan Sampah Sungai Akan Libatkan Komunitas

Berdasarkan hasil pemantauan mutu air di 4.480 lokasi pada 1.480 sungai pada semester I tahun 2025, KLH mendapati 70,70% lokasi sungai dalam kondisi tercemar sedang

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Upaya Bersihkan Sampah Sungai Akan Libatkan Komunitas</p>
<p>Upaya Bersihkan Sampah Sungai Akan Libatkan Komunitas</p>

Pekerja menggoperasikan alat berat membersihkan sungai yang tercemar sampah di Desa Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (19/4/2025). AntaraFoto/Yudi Manar  


JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan memperbanyak kolaborasi dengan Komunitas Peduli Sungai untuk membersihkan sampah di sungai-sungai di Indonesia, termasuk untuk wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane.

"Ciliwung komunitasnya cukup besar dan Cisadane. Jadi dalam waktu segera kita akan menetapkan komunitas-komunitas sungai itu. Karena tanpa dukungan mereka sepertinya hampir tidak masuk akal kita bisa menyelesaikannya, mereka perlu rekognisi," kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq usai pengukuhan Komunitas Peduli Sungai Cipinang dan aksi bersih sungai di Jakarta, seperti dilansir Antara, Jumat (10/10).

Hanif mengapresiasi dukungan masyarakat yang tergabung dalam komunitas-komunitas tersebut dalam upaya membersihkan sungai-sungai di Indonesia dari sampah sebagai bagian dari langkah meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

Menurut data KLH, hasil pemantauan mutu air di 4.480 lokasi pada 1.480 sungai pada semester I tahun 2025 menunjukkan 70,70% lokasi sungai dalam kondisi tercemar sedang. Hanya 29,3% memiliki lokasi dengan baku mutu yang memadai.

Secara khusus terdapat tiga provinsi dengan seluruh titik pemantauan berada dalam kondisi tercemar dengan beragam tingkatan, yaitu Jakarta, Kepulauan Riau dan Papua Selatan.

Ciliwung dan Cisadane sendiri masuk dalam kategori lima Daerah Aliran Sungai (DAS) prioritas bersama dengan Citarum, Bengawan Solo dan Brantas. Kelimanya memperlihatkan kecenderungan semakin tercemar di segmen-segmennya, menurut peninjauan KLH.

Hanif mengharapkan keberadaan komunitas tersebut tidak hanya mempercepat upaya pembersihan badan dan pinggir sungai dari sampah. Tapi juga mendukung sosialisasi yang terus dilakukan pemerintah pusat dan daerah terkait.

KLH sendiri memastikan akan terus mendukung para komunitas tersebut bersama dengan sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang setuju untuk memberikan bantuan penanggulangan sampah di badan sungai, termasuk di Sungai Cipinang yang diinisiasi hari ini.

"Semua komunitas yang kita berikan tugas ini, kita berikan mandat ini, mampu dengan serius menginisiasi, mengedukasi seluruh warga di bantaran sungai untuk kemudian bersama-sama melakukan pencegahan dan penanggulangan dari pembuangan sampah di sungai. Langkah pertama saya minta hanya itu saja," jelasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar