c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

14 Desember 2021

10:11 WIB

UNESCO Nilai Indonesia Mampu Lestarikan Noken Papua

Indonesia dinilai telah melestarikan Noken yang tercatat dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO sejak 2012

Penulis: Wandha Nur Hidayat

Editor: Leo Wisnu Susapto

UNESCO Nilai Indonesia Mampu Lestarikan Noken Papua
UNESCO Nilai Indonesia Mampu Lestarikan Noken Papua
Upaya pemerintah melestarikan noken melalui pameran. ANTARA FOTO/Indrayadi TH

JAKARTA – Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Ismunandar, mengapresiasi Indonesia khususnya Papua atas laporan periodik kedua tentang Noken Papua. Indonesia dinilai telah melestarikan Noken yang tercatat dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO sejak 2012.

"Apresiasi kami berikan atas berbagai upaya Indonesia untuk mengamankan lestarinya Noken," ujar dia di acara Sidang Komite Antar Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda ke-16, dalam siaran pers yang diterima, Senin malam (13/12).

Upaya pelestarian tersebut dilakukan dengan mengembangkan database tentang Noken. Mulai dari membudidayakan arboretum, mengembangkan keterampilan pengrajin dan pemangku kepentingan lain, mempromosikan Noken di tingkat nasional dan internasional, serta meningkatkan nilai ekonominya.

UNESCO, lanjut Ismunandar, juga mendorong Indonesia melanjutkan upaya pemutakhiran bahan pelajaran Noken. Tujuannya agar mudah diakses siswa, membina kemampuan kewirausahaan terkait Noken, dan memastikan ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan.

"Selain itu, didorong pula untuk dilakukan penelitian tentang nilai-nilai Noken dan menyebarluaskan temuan-temuannya demi untuk meningkatkan pengetahuan tentang simbolisme dan penggunaan Noken secara adat, serta tentang bahan-bahan alami yang digunakan,” urainya.

Inventarisasi elektronik bahan baku Noken juga dipandang perlu untuk merumuskan dan menerapkan kebijakan terkait perlindungan terhadap bahan baku itu. Serta memberi penghargaan budaya sebagai pengakuan terhadap kontribusi praktisi Noken.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menuturkan pemerintah telah berupaya mempromosikan dan memopulerkan Noken dalam PON XX Oktober 2021 lalu. Upaya ini diklaim telah meningkatkan apresiasi dari masyarakat.

Secara bersamaan, menurut dia, upaya itu juga telah meningkatkan kebanggaan dari masyarakat Papua. Serta memiliki dampak ekonomi yang dirasakan langsung oleh para pengrajin Noken karena meningkatnya permintaan terhadap warisan takbenda itu.

"Upaya pelestarian Noken akan terus dilakukan bersama dengan pemangku kepentingan terkait secara kreatif dan inovatif sesuai dengan semangat Konvensi 2003,” ungkap Hilmar.

Noken, mengutip papua.go.id, merupakan salah satu hasil kerajinan tangan masyarakat asli Papua yang berupa tas hasil anyaman dari kulit kayu pohon biyik.

Uniknya pohon tersebut tumbuh alami di hutan sekitar Danau Ayamaru Papua Barat dan tidak dibudidayakan. Berdasarkan ukuran dan kegunaannya, jenis noken untuk perempuan dan laki-laki berbeda. Noken laki-laki berukuran lebih kecil dan dipergunakan untuk menyimpan korek api, rokok atau pinang, sedangkan noken bagi wanita berukuran lebih besar, yang diperuntukkan untuk membawa hasil-hasil perkebunan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar