c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

NASIONAL

23 Agustus 2021

19:45 WIB

Tempat Wisata Di Yogyakarta Dijaga Ketat

Pengetatan diihwali dari masuknya ribuan pengunjung ke Pantai Parangtritis disebabkan minimnya penjagaan pada Minggu.

Editor: Rikando Somba

Tempat Wisata Di Yogyakarta Dijaga Ketat
Tempat Wisata Di Yogyakarta Dijaga Ketat
Pengunjung berjalan di kawasan Malioboro, Yogyakarta,beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah.

YOGYAKARTA – Pintu-pintu masuk destinasi wisata di Yogyakarta kini masih tertutup dari wisatawan. Bahkan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperketat penjagaan, di destinasi wisata untuk mengantisipasi wisatawan yang memaksa masuk selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY Noviar Rahmad, Senin (23/8), mengatakan pengetatan itu dilakukan agar kasus masuknya ribuan pengunjung seperti di Pantai Parangtritis, Bantul pada Minggu (22/8) tidak terulang.

"Penjagaan akan kami perketat lagi. Kami memiliki Satlinmas Rescue Istimewa yang jumlahnya 328 personel," katanya.

Noviar mengakui masuknya ribuan pengunjung ke Pantai Parangtritis disebabkan minimnya penjagaan pada Minggu (22/8). Dikutip dari Antara, pada saat para wisatawan masuk, tidak ada petugas objek wisata yang berjaga di pintu. Juga, tidak ada pemasangan palang pintu untuk menghalau pengunjung.

"Di pintu gerbang tidak ada yang menyekat. Ya seharusnya kan supaya tidak capek, ya pakai sistem sif. Mereka kan komandonya dari Dinas Pariwisata. Memang untuk pengamanan dari kami, tetapi yang punya gerbang kan Dinas Pariwisata setempat," kata dia.

Seiring masih diberlakukan larangan membuka destinasi wisata selama PPKM Level 4, Satpol berharap dukungan Dinas Pariwisata. 

"Seharusnya kan bersama-sama. Kemarin personel kami yang seharusnya bertugas di wilayah Kota Yogyakarta kami kerahkan untuk membantu mengeluarkan pengunjung dari Parangtritis," harapnya.

Dijelaskannya, sebanyak 328 Satlinmas Rescue Istimewa di bawah komando Satpol PP DIY akan diminta memperketat penjagaan palang pintu di tujuh titik destinasi wisata. Mulai dari Pantai Sadeng, Pantai Baron, Parangtritis, Pantai Baru, Pantai Glagah, Waduk Sermo hingga destinasi wisata Kaliurang. Mereka bertugas menjaga pintu gerbang bersama-sama dengan TNI/Polri dan juga Dinas Pariwisata.

Di sisi lain, tidak ada penerapan sanksi bagi pengunjung yang telanjur memasuki destinasi wisata. Mereka hanya diminta langsung keluar.

Noviar menuturkan pembukaan destinasi wisata ke depan akan dilakukan secara bertahap dengan berbagai ketentuan yang harus dipenuhi. Berbagai ketentuan itu kini masih dibahas di level pemerintah pusat. 

"Rencananya nanti akan ada teknis menunjukkan sertifikat vaksinasi, dan pengunjung bertahap 50% dulu. Hal teknis ini pun saat ini masih digodok di pusat," tutupnya.

Sementara, di Puncak, Jawa Barat, kendaraan warga yang ingin berwisata asal luar kota memadati jalur Puncak-Cianjur, meski tujuan tempat wisata saat ini masih tutup karena penerapan PPKM level 3 yang belum mengizinkan ajang rekreasi untuk dibuka.

Akhir pekan, antrean kendaraan mulai terlihat sejak siang hingga malam menjelang. Sebagian besar kendaraan yang terjebak antrian bernopol Jabodetabek, dengan tujuan tempat wisata di kawasan Puncak-Cipanas, seperti Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga Nusantara, Savilage Puncak dan Kota Bunga Cipanas yang belum diperbolehkan buka.

Antrian terus memanjang dari kedua arah menuju Cianjur atau sebaliknya menuju Bogor, karena sebagian besar pengendara memutar balik kendaraan karena tempat wisata yang dituju belum beroperasi.

"Kami berencana ke Kebun Raya Cibodas, bersama rekan kantor, tidak tahu kalau tempat wisata di Puncak tutup. Kami sempat terjebak macet di Puncak-Bogor, sampai ke Cibodas menjelang siang atau sekitar 3 jam dari keluar tol Ciawi," kata Cindy (32) pengendara asal Jakarta Timur saat ditemui di Kawasan Kebun Raya Cibodas, Minggu. Dirinya tak mengetahui, jika tempat wisata di Puncak masih tutup 

Hal yang sama dilakukan Sukardi (35) , warga  Depok yang hendak berwisata di Puncak, memilih pulang ke kota asal, namun terjebak antrian panjang kendaraan di kawasan Cipanas. 

Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Mangku Anom Sutresno, mengatakan sejak pagi hingga malam menjelang antrian kendaraan sudah terlihat dari arah Bogor menuju Cianjur dan sebaliknya menjelang sore antrean memanjang ke arah Bogor, sehingga sepanjang hari pihaknya memberlakukan rekayasa arus, termasuk sistem buka tutup satu arah.

"Sejak pagi hingga sore volume kendaraan meningkat didominasi nopol luar kota. Antrian tidak bergerak terjadi menjelang malam, sehingga kita berlakukan sistem satu arah menuju Bogor, sebagai upaya antisipasi terjadinya macet total, " katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar