c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

NASIONAL

23 Mei 2025

13:01 WIB

Tanggul Pencegah Abrasi DIbangun Di Kepulauan Seribu

Tanggul di Pulau Untung Jawab, Kepulauan Seribu,  juga berfungsi sebagai pembatas pulau di sepanjang 84 meter berketinggian 1,2 meter dan lebar mencapai 80 centimeter.

Editor: Rikando Somba

<p>Tanggul Pencegah Abrasi DIbangun Di Kepulauan Seribu</p>
<p>Tanggul Pencegah Abrasi DIbangun Di Kepulauan Seribu</p>

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Antara Foto/Bayu Pratama S

JAKARTA-Suku Dinas Sumber Daya Air Kepulauan Seribu membangun tanggul di sisi utara Pulau Untung Jawa. Pembangunan tanggul ditujukan untuk mencegah abrasi akibat gelombang air laut di wilayah tersebut. Tanggul ini juga berfungsi sebagai pembatas pulau yang dibangun sepanjang 84 meter,  berketinggian 1,2 meter, dengan  lebar mencapai 80 centimeter.

"Pembangunan tanggul di depan SDN Pulau Untung Jawa 01 Pagi di Jalan Bougenville merupakan tindak lanjut dari permohonan pengurus RW 03 Kelurahan Pulau Untung Jawa," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu, Mustajab di Jakarta, Jumat (23/5).

Ia mengatakan, pembangunan tanggul ini bertujuan untuk melindungi wilayah daratan dari pasang air atau rob. Sebelumnya di lokasi belum ada tanggul kubus masif hanya tanggul dari geobag atau karung pasir.

Setelah pemasangan kubus masif akan dilanjutkan proses pengecoran agar tanggul semakin kokoh dan rapi. Kini,  pembangunan kubus masif tersebut dikerahkan 10 personel dengan peralatan pendukungnya.

Pengerjaan sudah dimulai sejak awal Mei dan ditargetkan rampung pekan depan dan sejauh ini tidak ada kendala. "Semoga dengan adanya tanggul ini dapat melindungi daratan Pulau Untung Jawa dari hantaman gelombang, terlebih saat cuaca buruk," kata dia.

Pembangunan ini ditanggapi Ketua RW 03 Kelurahan Pulau Untung Jawa, Basri Selamet, dengan mengapresiasi Suku Dinas SDA yang telah menindaklanjuti permohonan warga melalui pengurus lingkungan. Diyakini, adanya tanggul ini akan membuat warga merasa lebih aman dan nyaman dan petugas mengerjakan dengan cepat dan rapi.

"Mudah-mudahan tanggul ini membuat lingkungan kami lebih terlindungi dari hempasan ombak," katanya.


Waspadai Rob
Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengimbau warga setempat mewaspadai dampak pasang laut setinggi 2,9 meter di pesisir Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), karena bisa menyebabkan banjir rob, tambak terendam, dan dampak lainnya.

Baca juga; Gubernur Sebut Kondisi Pesisir Lampung Mengkhawatirkan

                    Sampah Dari Daratan Jakarta Kerap Penuhi Pulau Tidung

Kawasan pesisir Kaltim yang mengalami pasang laut itu seperti perairan Balikpapan, yakni akan ada pasang setinggi 2,9 meter pada 28 dan 29 Mei pada pukul 07.00 WITA, sedangkan surut terendah 0,3 meter pada 26, 27, 28, dan 30 Mei pukul 23.00, 24.00, dan 01.00 WITA.

"Sejumlah kawasan pesisir di Kaltim berpotensi mengalami pasang laut setinggi 2,9 meter pada 26 dan 29 Mei, sehingga warga setempat harus waspada terhadap dampaknya," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Diyan Novrida di Balikpapan, Kamis.

Dikutip dari Antara, di perairan Balikpapan setidaknya terdapat empat kawasan yang terpengaruh langsung oleh pasang surut laut Balikpapan, yakni Samboja (Kabupaten Kutai Kartanegara) dan sekitarnya, Balikpapan itu sendiri, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.

Di kawasan pesisir ini tersebar banyak tambak yang masih aktif. Akibat pasang laut, maka dikhawatirkan budidaya warga baik udang, ikan, maupun kepiting di tambak bisa hilang akibat terdampak arus laut. "Pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas sosial di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga yang dekat pantai, termasuk membahayakan bagi anak-anak yang bermain di pantai," katanya.

 

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar