c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

NASIONAL

21 Agustus 2025

09:49 WIB

Semeru Erupsi 4 Kali

Gunung Semeru erupsi, Kamis (21/8/2025) pagi empat kali dengan kolom letusan setinggi 1 km.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Semeru Erupsi 4 Kali</p>
<p>Semeru Erupsi 4 Kali</p>

Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 1.000 meter di atas puncak pada Kamis (21/8/2025) pagi. ANTARA/HO-PVMBG/pri.

LUMAJANG - Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi sebanyak empat kali dengan tinggi letusan hingga mencapai satu kilometer pada Kamis (21/8) pagi.

Erupsi pertama gunung berapi dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terjadi pada pukul 00.45 WIB dengan visual letusan tidak teramati. Saat laporan dibuat oleh petugas, erupsi masih berlangsung.

"Kemudian Gunung Semeru erupsi kembali pada pukul 05.31 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto di Lumajang seperti dikutip dari Antara.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

Tidak selang lama, erupsi ketiga kembali terjadi tepatnya pada pukul 05.48 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1 kilometer di atas puncak atau ketinggian 4.676 mdpl.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," papar Liswanto.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu terekam kembali erupsi pada pukul 06.58 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak (4.476 mdpl).

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi Lontarkan Abu 1.000 Meter    

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 150 detik.

Liswanto menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi. Mulai dari, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," lanjut Liswanto.

Dia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama, sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar