c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

NASIONAL

19 Oktober 2021

19:34 WIB

Satgas Covid-19 Ingatkan Pandemi Belum Selesai

Pintu-pintu kedatangan dari luar negeri harus diperketat untuk mencegah terjadi transmisi penularan

Penulis: Wandha Nur Hidayat

Editor: Nofanolo Zagoto

Satgas Covid-19 Ingatkan Pandemi Belum Selesai
Satgas Covid-19 Ingatkan Pandemi Belum Selesai
Pelayanan pengambilan hasil tes usap di lab tes usap PCR dan Antigen secara "Drive Thru" di RSUD Kardinah, Tegal, Jateng, Senin (18/10/2021). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

JAKARTA – Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting, mengingatkan pemerintah daerah (pemda) untuk tak mengendurkan penerapan protokol kesehatan dan dalam melakukan tracing, testing, dan treatment (3T), meski pandemi covid-19 kini melandai.

"Pemda mulai dari kabupaten dan kota sampai ke desa dan kelurahan ini menjadi basis dalam penanggulangan covid-19," ujarnya dalam dialog yang digelar Forum Merdeka Barat 9 bertajuk 'Kesiapan Perubahan Perilaku Pandemi ke Endemi', Selasa (19/10).

Dia menuturkan, satgas dan posko PPKM yang ada di tingkat desa dan kelurahan harus terus bekerja dalam mengimplementasikan kedua hal tersebut. Tempat isolasi terpusat baik yang disiapkan di tingkat kabupaten maupun di tingkat provinsi juga tidak boleh ditutup.

Para petugas di isolasi terpusat harus selalu standby untuk menampung kasus konfirmasi positif dan tidak bisa melakukan isolasi mandiri. Termasuk orang yang hasil deteksi aplikasi Peduli Lindungi menunjukkan warna hitam yang berarti terinfeksi atau kontak erat.

"Jadi bagi mereka yang bergejala, kontak erat, atau diduga positif dilakukan testing, sehingga 3T harus terus bekerja. Dengan demikian, isolasi terpusat yang sudah disiapkan di kabupaten maupun provinsi ini tidak boleh ditutup," kata Alexander.

Petugas posko PPKM dan pemda, lanjut dia, harus terus mengedukasi dan menggerakkan masyarakat untuk vaksinasi. Jangan sampai dengan mulai bergeliatnya aktivitas ekonomi dan sosial membuat masyarakat sudah aman sehingga kurang patuh protokol kesehatan.

"Kita sekarang dalam situasi pandemi yang sudah melandai, tapi pandemi belum selesai. Jadi ini yang harus memang disampaikan ke masyarakat. Masyarakat jangan merasa bahwa sepenuhnya sudah aman dan terkendali, sehingga bebas berbuat sesuatu," imbuhnya.

Menurut Alexander, keberlanjutan PPKM serta protokol kesehatan dan upaya 3T diperlukan untuk mempertahankan capaian yang sudah dikerjakan selama ini. Mulai dari PPKM Darurat, PPKM skala mikro, sampai PPKM berdasarkan level risiko di masing-masing daerah.

Pemulihan ekonomi, pendidikan, dan sosial-budaya juga berjalan seiring pemulihan sektor kesehatan dengan melandaianya pandemi. 

Pemerintah pun disebut terus mengejar target vaksinasi hingga akhir tahun dalam rangka persiapan menyambut libur akhir tahun.

"Kelompok-kelompok rentan tidak boleh ditinggal seperti lansia. Karena sudah lansia, sehingga punya kelambatan untuk registrasi dan antrean. Demikian juga mereka yang disabilitas harus tetap menjadi sasaran dan pencapaian kita," ucap dia.

Selain itu, Alexander menegaskan pintu-pintu kedatangan dari luar negeri juga diperketat untuk mencegah terjadi transmisi penularan. Ditegaskan bahwa meningkatnya mobilitas berisiko menyebabkan makin banyaknya penularan dan risiko terjadinya mutasi virus.  


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar