c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

NASIONAL

03 Oktober 2025

13:54 WIB

SAR Temukan 4 Jenazah Santri Ponpes Sidoarjo 

SAR mendata, sudah sembilan korban pompes Sidoarjo yang ambruk bisa dievakuasi dan meninggal. Puluhan lain masih terjebak reruntuhan.

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>SAR Temukan 4 Jenazah Santri Ponpes Sidoarjo&nbsp;</p>
<p>SAR Temukan 4 Jenazah Santri Ponpes Sidoarjo&nbsp;</p>

Satu jenazah korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya, Jumat (3/10/2025). ANTARA/Willi Irawan.

JAKARTA - Tim pencarian dan pertolongan (search and rescue-SAR) gabungan menemukan empat jenazah korban ambruknya musala Pondok Pesantren (ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Keempat jenazah itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk identifikasi dan penanganan lebih lanjut. Penemuan jenazah ini, sekaligus menambah data jumlah korban meninggal dunia menjadi sembilan orang setelah lima hari kejadian.

Di sisi lain, jumlah korban yang masih dalam proses pencarian ada sebanyak 54 orang. Data ini didasari dari daftar absensi santri yang dirilis oleh pihak pondok pesantren.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto memastikan upaya pencarian dan pertolongan terus dilakukan secara terpadu oleh Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinsos Tagana, Dinas PU dan SDA, serta relawan sebanyak lebih dari 400 orang selama 24 jam bergantian.

Ia mengatakan tim gabungan telah melaksanakan re-assessment dengan metode fisik, pemanggilan suara korban, hingga penggunaan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader

Baca juga: Bangunan di Ponpes Sidoarjo Ambruk  

"Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak adanya tanda-tanda korban selamat, sehingga proses pencarian difokuskan pada evakuasi dan pembersihan menggunakan alat berat," jelas Suharyanto dalam keterangan tertulis, Jumat (3/10) di Sidoarjo.

Suharyanto memastikan seluruh langkah di lapangan dilakukan dengan penuh perhitungan agar tidak menimbulkan risiko tambahan bagi proses evakuasi jenazah. 

Sejalan dengan itu, BNPB bersama tim juga melakukan kaji cepat di lokasi kejadian dan mendata kebutuhan dasar para korban serta keluarga yang terdampak.

Baca juga: Pemerintah Diminta Audit Kelayakan Bangunan Pesantren  

Dia mengklaim seluruh pihak keluarga korban pun sudah menghendaki penggunaan alat berat ini seandainya dalam proses pencarian dapat mengganggu kondisi jenazah. 

Para keluarga korban juga sudah merelakan dan mengikhlaskan semuanya, setelah sehari sebelumnya mereka diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan bangunan lantai empat itu.

"Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan," beber Suharyanto.

Suharyanto menyebut kemungkinan bakal ditemukan korban meninggal masih ada, seiring dengan upaya pencarian yang terus dimaksimalkan. Selanjutnya, perkembangan hasil penemuan oleh tim SAR gabungan di lapangan akan dihimpun dan disampaikan melalui posko BNPB secara berkala tiga kali sehari, yakni pada pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 WIB.

"Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ucap Kepala BNPB.

Adapun data sementara yang telah dihimpun per Kamis (3/10) pukul 11.45 WIB, secara keseluruhan, jumlah korban terdampak mencapai 166 orang dan data ini masih terus berkembang seiring proses pencarian. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian. Adapun rincian kondisi korban meliputi 14 orang dirawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.

Korban yang dirawat tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, antara lain RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, dan RS Sakinah Mojokerto. 

Dari catatan medis, sebagian besar pasien telah pulang, sebagian masih menjalani perawatan inap, dan terdapat beberapa korban meninggal dunia di masing-masing fasilitas kesehatan tersebut.

Sementara itu, terdapat pula korban yang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan, serta beberapa korban berhasil ditemukan selamat oleh tim SAR gabungan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar