07 Oktober 2024
09:19 WIB
RK Janjikan Gen Z Kopi Gratis Untuk WFA
RK mengaku tangkap kegelisahan Gen Z akan mahalnya penyewaan co-working dan kopi mahal untuk bekerja secara WFA.
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi tim kreatif saat bekerja di sebuah perusahaan. Shutterstock/DisobeyArt.
JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil menyampaikan jika terpilih ingin membuat program kopi gratis untuk generasi z (Gen Z) demi mendukung konsep work from anywhere (WFA). Dia menyebutkan kopi gratis ini lengkap dengan fasilitas co-working dan internet gratis untuk para pekerja.
"Kami akan memperbanyak co-working yang gratis buat Gen Z di Jakarta. Termasuk minum kopinya, karena Gen Z ini konsumsi kopinya besar sekali dan mahal. Nanti kita kasih gratis kopinya," kata Kang Emil dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024 di JIExpo, Jakarta Pusat, Minggu (6/10) malam.
Dia menjelaskan, banyak mendengar keluhan dan curahan hati para Gen Z terkait mahalnya penyewaan co-working, termasuk makanan dan minuman di dalamnya seperti kopi untuk menemani WFA. Menurut dia, para Gen Z berpesan agar fasilitas itu ditanggung oleh pemerintah provinsi (pemprov).
"Curhat-an Gen Z begitu. 'Mahal work from anywhere itu, sudah kita enggak ada duitnya, sewa co-working mahal, kopinya mahal. Kalau kepilih titip ya Pak, biar kami fokus kerja, fasilitas dan makanan ditanggung pemprov'. Jadi saya sampaikan," beber dia.
Menanggapi wacana itu, calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 3, Pramono Anung tidak setuju. Menurut dia, para Gen Z tidak membutuhkan kopi, justru membutuhkan stimulan untuk berkreasi.
Pramono pun berjanji menawarkan cara untuk memfasilitasi dukungan atas stimulan tersebut. Dia ingin ide kreatif dan talenta-talenta Gen Z bisa semakin berkembang jika kebutuhannya difasilitasi oleh pemerintah provinsi.
"Karena saya meyakini para gen Z ini tidak perlu semata-mata diberi gratis kopi, tetapi juga yang lebih penting adalah talenta-talenta mereka di-support oleh negara dan negara hadir untuk itu," kata Pramono.
Dia mengandaikan, para Gen Z bisa mendapatkan pendapatan yang lebih dari kontribusinya di lingkungan masing-masing. Misalnya, Gen Z yang mendirikan event organizer (EO) dan membuat acara di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
"Mereka jadi EO masing-masing di kelurahannya, itu akan menjadi income atau pendapatan baru bagi para gen Z di manapun para gen Z itu berada," tutur Politikus PDIP itu.