02 September 2025
14:50 WIB
Rektor Unisba Ungkap Kronologi Penembakan Gas Air Mata
Unisba menyatakan penembakan gas air mata di area kampus dipicu kehadiran massa tidak dikenal
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Nofanolo Zagoto
Situasi saat kepolisian bersama TNI melakukan patroli di kawasan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (1/9/2025). (ANTARA/HO-Polda Jabar)
JAKARTA - Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba), Harits Nu'man, mengungkap kronologi penembakan gas air mata yang terjadi di sekitar area kampus Unisba, Jalan Tamansari, Bandung, Jawa Barat, pada Senin (1/9) malam hingga Selasa (2/9) dini hari. Penembakan gas air mata itu terjadi setelah demonstrasi di DPRD Jawa Barat selesai pada pukul 17.00 WIB.
Harits menjelaskan, pada Senin (1/9) pukul 17.20 WIB, korban dari demonstrasi di depan DPRD Jawa Barat mulai berdatangan ke kampus Unisba yang membuka posko kesehatan. Lalu, penanganan korban selesai pada sekitar pukul 20.30-21.00 WIB.
"Nah, posko tutup di jam 21.00 WIB. Kejadian semalam kalau kita lihat waktunya itu seingat saya mulai jam 21.30," ujar Harits dalam konferensi pers di kampus Unisba, Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/9), seperti dipantau secara daring.
Menurut penelusuran, lanjut dia, setelah demonstran pulang ke tempat masing-masing pada pukul 17.00 WIB, terdapat beberapa gerombolan massa tidak dikenal yang bergerak dari satu titik ke titik lain. Massa tidak dikenal ini berada di Jalan Trunojoyo, lalu masuk ke Jalan Sundajana dan Taman Radio.
Selanjutnya, mereka memblokir jalan dari Taman Radio, Jalan Purnawarman, Jalan Ranggagading, hingga ke Jalan Tamansari. Mereka lalu masuk ke kampus Unisba di Jalan Tamansari dengan melompati pagar dan membuka paksa gerbang utama Unisba.
"Gerombolan itulah yang menjadi pemicu sebenarnya, yang dalam tanda petik di media sosial itu disebutkan "aparat polisi menyerang kampus Unisba", tambah Harits.
Dia melanjutkan, sekitar pukul 23.35-00.00 WIB mulai terjadi penembakan gas air mata di depan kampus utama Unisba. Dia menganggap hal itu dilakukan oleh aparat keamanan untuk membubarkan massa tidak dikenal.
Setelah itu, aparat kepolisian melakukan sweeping terhadap massa tidak dikenal hingga pukul 04.00 WIB pada Selasa (2/9). Hingga saat ini, Unisba tidak mengetahui identitas massa tidak dikenal itu. Berdasarkan pengamatan dari area kampus, Harits berkata polisi juga tidak melakukan pengamanan terhadap massa tidak dikenal.
Meski begitu, dia menilai, jika massa tidak dikenal itu merupakan mahasiswa, kondisi akan aman karena mahasiswa dibubarkan pada pukul 17.00 WIB. Dia pun mempertanyakan apa motif yang mendasari massa tidak dikenal itu, sehingga mereka bertahan di sekitar area kampus hingga larut malam.
"Tidak menutup kemungkinan ada mahasiswa Unisba di antaranya (massa tidak dikenal), tapi pada umumnya kalau bisa menyaksikan sendiri itu aksinya tidak seperti mahasiswa," tambah Harits.
Dia juga mengatakan, berdasarkan laporan dan pantauan CCTV, tidak terlihat adanya aparat kepolisian berseragam maupun berpakaian preman yang masuk ke area kampus. Pihak yang memasuki area kampus Unisba pada malam Senin hanya massa tidak dikenal.