07 Oktober 2025
10:16 WIB
44 Puskesmas Jakarta Punya Ruang Konseling
Ruang konseling di puskesmas dengan psikolog untuk menangani kesehatan mental warga Jakarta.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno di Jakarta, Senin (6/10/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa.
JAKARTA - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mengatakan, puskesmas di Jakarta sudah dilengkapi ruang konseling dengan psikolog untuk membantu menangani masalah kesehatan jiwa masyarakat.
"Diperlukan psikolog untuk hadir di tengah masyarakat. Di beberapa puskesmas wilayah Jakarta, kami sudah siapkan itu. Bahkan ada ruang konseling," kata Rano di Jakarta, Senin (6/10) dikutip dari Jakarta.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun telah menyiapkan infrastruktur terkait layanan kesehatan jiwa di Jakarta. Adapun layanan psikologi telah tersedia di 44 puskesmas kecamatan se-Jakarta pada tahun ini.
"Di beberapa posyandu, puskesmas, kami sudah siapkan infrastrukturnya. Walaupun memang belum menjadi main (utama). Posyandu yang selama ini dikenal untuk keluarga, ibu, anak, kami tambahkan (layanan kesehatan jiwa) karena yang namanya jiwa ini bukan hanya gila. Stres juga bagian," lanjut Wagub Jakarta.
Baca juga: Mau Curhat? Jakarta Punya Telekonsultasi Kesehatan Jiwa Gratis
Pemprov DKI Jakarta bahkan memperluas layanan kesehatan mental bagi warga, termasuk konsultasi daring, hingga penguatan peran posyandu dan kader kesehatan di tingkat masyarakat.
Menurut dia, perhatian khusus turut diberikan kepada kesehatan jiwa ibu selama masa kehamilan dan pascamelahirkan. Hal ini lantaran ibu yang bahagia akan melahirkan generasi yang sehat, kuat, dan cerdas.
"Sejak tahun lalu, layanan kesehatan jiwa diintegrasikan dalam kegiatan Posyandu untuk berbagai kelompok usia, mulai dari anak, remaja, hingga lansia. Para kader kini tidak hanya melayani gizi dan imunisasi, tetapi juga memberikan edukasi dan dukungan awal bagi warga yang membutuhkan bantuan psikologis," jelas Rano.
Dia menambahkan, inovasi ini menunjukkan Jakarta bukan hanya berupaya menurunkan angka stunting, tetapi juga membangun generasi yang sehat secara fisik, mental, dan sosial karena kesehatan jiwa adalah fondasi dari kehidupan yang produktif dan bahagia.