c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

12 September 2025

09:19 WIB

Pramono Saran SOP Proyek Cegah Kemacetan 

Kemacetan parah kerap terjadi dalam setiap proyek seperti di Jl TB Simatupang yang menimbulkan keluhan warga.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Pramono Saran SOP Proyek Cegah Kemacetan&nbsp;</p>
<p>Pramono Saran SOP Proyek Cegah Kemacetan&nbsp;</p>

Ilustrasi kemacetan di Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menilai perlunya prosedur operasional standar (standard operating procedure/SOP) khusus untuk mengatur pekerjaan galian maupun proyek lain agar tak menimbulkan kemacetan seperti di Jalan TB Simatupang.

“Kemarin dalam rapat paripurna kami sudah membahas hal tersebut. Saya minta untuk berikutnya, tak boleh terjadi lagi pembangunan tanpa koordinasi yang baik,” kata Pramono di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (11/9) dikutip dari Antara.

Menurut Pramono, persoalan galian jalan sudah beberapa kali menjadi keluhan masyarakat.

Dia tak ingin hal tersebut terulang karena berdampak langsung terhadap kelancaran lalu lintas.

"Sehingga dengan demikian harus semuanya dirumuskan, termasuk saya sudah minta dibuatkan 'standard operating procedure' (SOP) ketika akan melakukan pembangunan," kata Pramono.

Pramono menegaskan, SOP yang akan disusun harus melibatkan pihak terkait, mulai dari BUMD, dinas teknis, hingga Dinas Perhubungan.

Dengan begitu, tegasnya, setiap pengerjaan di jalan raya bisa dipastikan tidak menimbulkan gangguan besar bagi mobilitas warga.

Baca juga: Gubernur Minta Pemerintah Pusat Atasi Kemacetan TB Simatupang

"Sehingga saya benar-benar perhatian untuk urusan kemacetan di Jakarta termasuk yang paling utama adalah di TB Simatupang," ujar Pramono.

Sebelumnya, sebagai salah satu upaya menekan kemacetan di kawasan TB Simatupang, Pramono secara tegas melarang keberadaan pengatur lalu lintas swadaya atau juru parkir liar yang biasa disebut "Pak Ogah" di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Menurut dia, persoalan arus lalu lintas di wilayah tersebut seharusnya diatasi oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta kepolisian.

Selain itu, Pramono juga meminta agar bedeng-bedeng yang menutupi proyek dapat diperkecil sehingga jalan yang dapat dilalui masyarakat dapat lebih lebar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar