c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

28 Februari 2025

14:06 WIB

Pramono-Rano Diminta Waspadai Manuver ASN Rebutan Jabatan Strategis

Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno diminta berhati-hati dalam memilih ASN untuk menempati jabatan strategis di Pemprov Jakarta

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Pramono-Rano Diminta Waspadai Manuver ASN Rebutan Jabatan Strategis</p>
<p>Pramono-Rano Diminta Waspadai Manuver ASN Rebutan Jabatan Strategis</p>

Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Pramono Anung (kiri) dan Rano Karno (kanan). AntaraFoto/Bayu Pratama S

JAKARTA - Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno untuk mewaspadai manuver yang dilakukan aparatur sipil negara (ASN) untuk memperoleh jabatan strategis.

Ketua GKJ Adjie Rimbawan di Jakarta, Jumat (28/2) mengatakan, GKJ menyoroti adanya manuver dari beberapa calon pejabat yang berusaha memperebutkan posisi-posisi strategis, dengan cara yang berpotensi mengganggu stabilitas pemerintahan.

"Sudah menjadi rahasia umum di banyak pemerintahan daerah, adanya potensi gangguan dalam proses penunjukan pejabat," ujarnya, sebagaimana dilansir Antara.

Adjie yakin kepemimpinan Pram-Rano akan lebih berjalan optimal usai keduanya mengikuti retret kepala daerah yang diselenggarakan pemerintah pusat di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.

Berakhirnya kegiatan itu menandakan para kepala daerah, termasuk gubernur dan wakil gubernur Jakarta, akan mulai menjalankan tugas dan fungsi pokok mereka dalam mengelola pemerintahan.

Pram-Rano tentunya akan dibantu oleh pejabat-pejabat di bawahnya, seperti sekretaris daerah (sekda), kepala dinas, kepala badan, wali kota, bupati, camat dan lurah. 

"Terkait dengan pengisian jabatan-jabatan strategis, kami ingatkan Pram-Rano untuk berhati-hati dalam memilih ASN yang akan menduduki posisi-posisi itu," kata Adjie.

Menurut dia, mereka yang menginginkan jabatan seringkali membentuk kelompok penekan yang berusaha mempengaruhi keputusan gubernur dalam memilih.

"Mereka biasanya membentuk kelompok di luar pemerintahan yang bukan ASN. Kelompok ini sering kali mengeluarkan anggaran untuk membentuk opini terkait kinerja pejabat yang sedang menjabat," katanya.

Dalam proses seleksi pejabat, baik pejabat yang masih menjabat maupun calon pejabat baru seringkali bersaing dengan menunjukkan kinerja mereka di depan gubernur.

Para pejabat yang berkaitan dengan anggaran cenderung lebih aktif dalam menunjukkan prestasi mereka, mengingat kontrol terhadap anggaran menjadi sangat vital dalam perebutan posisi strategis.

"Biasanya, mereka yang sudah nyaman dengan posisinya akan melakukan berbagai cara agar gubernur tertarik, termasuk dengan menunjukkan keberhasilan mereka dalam mengelola keuangan," kata Adjie.

Awasi Pejabat Pemprov
Dia juga menyoroti munculnya isu-isu seperti spekulasi tentang perombakan jabatan atau penyebaran opini negatif terhadap pejabat tertentu. Hal ini bisa menciptakan kegaduhan yang merugikan jalannya pemerintahan.

Karena itu, GKJ mengimbau masyarakat untuk ikut mengawasi pergerakan pejabat di Pemprov DKI Jakarta yang menunjukkan ambisi berlebihan untuk mengejar posisi tertentu.

"Ini seharusnya tidak perlu terjadi karena bisa berdampak buruk bagi jalannya pemerintahan. Biarkan saja gubernur memilih pejabat berdasarkan aturan dan masukan yang benar-benar objektif," katanya.

Dia meminta kepada ASN di Pemprov DKI untuk tetap sportif dan tidak menciptakan kegaduhan yang bisa mengganggu proses pengambilan keputusan gubernur.

"Bekerja saja sebaik mungkin dan biar Mas Pram-Bang Doel menilai secara objektif. Jangan melakukan manuver-manuver tidak perlu," tegasnya.

Baca juga: Pramono Anung Tidak Akan Izinkan ASN Jakarta Poligami

Adjie menambahkan, saat ini adalah momentum membangun soliditas untuk menyukseskan kepemimpinan baru di Jakarta.

"Saya juga mengajak masyarakat untuk mendukung kepemimpinan Mas Pram dan Bang Doel dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global," tuturnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar