17 November 2025
16:28 WIB
Prabowo Minta Tak Ada Penyimpangan MBG
Program MBG tak ada penyimpangan dengan persiapan lebih keteta, dan pemantauan lebih keras.
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Leo Wisnu Susapto
Petugas menyiapkan makanan untuk program Makana Bergizi Gratis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pondok Pesantren Al Kasyaf, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (19/5/2025).
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meminta agar tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebab, program ini didanai oleh uang rakyat sehingga persiapannya harus matang dan implementasinya harus baik.
"Tidak boleh ada sedikit pun penyimpangan, karena itu sekarang persiapan lebih ketat, pemantauan lebih keras, kita minta semua prosedur yang perlu diambil, harus diambil," ujar Prabowo dalam acara Peluncuran Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11), seperti dipantau secara daring.
Dia melanjutkan, salah satu cara mengupayakan agar tidak ada penyimpangan dalam MBG adalah memastikan penerapan prosedur keamanan pangan. Misalnya, dapur MBG menggunakan alat pembersih ompreng MBG, menggunakan alat filtrasi air, dan lainnya.
Prabowo juga mengakui sejauh ini ada beberapa penyimpangan terkait MBG, salah satunya berupa keracunan pangan. Meski begitu, dia mengklaim keracunan tersebut merupakan hal biasa dan pemerintah bertanggung jawab untuk menanganinya.
Baca juga: SPPG Sarat Masalah, MBG Ke Mana Arah?
"Mereka bilang keracunan, ya namanya sakit perut biasa sebetulnya. Makan di warung, saya makan di rumah saja juga sering salah makan. Kadang-kadang, kurang cuci tangan," tambah Prabowo.
Prabowo memaparkan, hingga saat ini jumlah penerima manfaat MBG sudah mencapai sekitar 44 juta orang. Angka ini lebih dari separuh dari total target penerima MBG, yaitu sekitar 82,9 juta orang. Prabowo pun meminta pihak-pihak yang belum menerima MBG untuk bersabar.
"Masih ada 40 juta anak dan ibu-ibu hamil yang belum terima (MBG), tapi saya minta kesabaran, ini adalah yang paling cepat yang kami mampu," pungkas Prabowo.
MBG masuk di antara delapan program prioritas pemerintah pada tahun 2026 dengan anggaran Rp335 triliun.
Mengutip laman Indonesia.go.id, anggaran untuk Badan Gizi Nasional yang mengelola MBG berasal dari tiga sektor, yaitu sektor pendidikan Rp223 triliun (83,4%), sektor kesehatan Rp24,7 triliun (9,2%) dan sektor ekonomi Rp19,7 triliun (7,4%).
Alokasi belanja anggaran MBG 2026, yakni belanja barang termasuk pengadaan makanan bergizi Rp261 triliun (97,7%), belanja pegawai Rp3,8 triliun (1,4%), lalu belanja modal sekitar tiga triliun rupiah (0,9%).